Dark/Light Mode

Oleh PSI Dan PDIP, Pemilu Tertutup Dihidupkan Lagi

Sabtu, 27 April 2024 08:00 WIB
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah.  (Foto: Instagram)
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Makin maraknya politik uang di pemilu membuat PDIP dan PSI resah. Pasalnya, cuma caleg yang punya amunisi besar yang bisa menang. Karena itu, kedua partai tersebut kompak mengusulkan agar sistem pemilu tertutup dihidupkan lagi.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan, sistem pemilu terbuka atau pilih caleg langsung membuat ongkos politik menjadi mahal. “Mereka yang lolos elektoral mem­butuhkan biaya politik yang besar," kata Said, Jumat (26/4/2024).

Untuk diketahui, dengan sistem pemilu tertutup rakyat hanya me­milih partai politiknya saja, bukan calegnya secara langsung. Di kertas suara, hanya ada tanda gambar atau lambang partai, tidak ada nama calegnya.

Baca juga : Temuan CSIS, 58 Caleg Perempuan DPR Terpilih Terindikasi Poldin

Said mengatakan, maraknya politik uang dalam pemilu membuat kader-kader PDIP tulen banyak yang tersingkir. “Sebab itu, PDIP tidak surut untuk memperjuangkan Pemilu dengan proporsional tertu­tup,” tegas Said.

Selain itu, lanjut Said, PDIP mendorong reformasi partai politik yang lebih modern. Yaitu dengan mengutamakan proses kaderisasi sebagai merit politik.

"Kita harus letakkan pilkada sebagai modal rekrutmen berjenjang kepemimpinan nasional. Karena itu, kita membutuhkan proses itu berjalan berkualitas,” ungkap Ketua Badan Ang­garan (Banggar) DPR itu.

Baca juga : 113 Ribu Warga Urus Surat Pindah Domisili

Dia berharap, aspirasi PDIP ini dii­kuti oleh partai lain. Sebab, menurut Said, perlu ada evaluasi total dalam Pemilu 2024 agar Pemilu 2029 bisa terlaksana lebih baik dan demokratis.

"Evaluasi atas pelaksanaan Pe­milu 2024 setidaknya telah dituangkan dalam sikap politik DPP PDIP tertang­gal 22 April 2024," jelasnya.

Ini bukan pertama kali PDIP me­ngusulkan agar sistem pemilu tertutup kembali diterapkan. Bahkan, salah satu kadernya pernah menggugat sistem pe­milu terbuka ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, MK menolak gugatan tersebut. Sehingga pemilu masih meng­gunakan sistem pemilu terbuka.

Baca juga : Panggung Olimpiade Sudah Di Depan Mata

Usulan kembali ke sistem pemilu tertutup juga disuarakan oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Dia mengusulkan, tidak ada lagi mencoblos nama caleg, tapi cukup partainya saja.

"Mungkin yang salah satu yang bisa dilakukan supaya tidak saling banyak-banyak ngamplopnya di pemilu," kata Kaesang.

Kendati demikian, Kaesang menyadari, sistem pemilu tertutup tidak bisa sepenuhnya menumpas politik uang. Namun, setidaknya bisa mengurangi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.