Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Makin maraknya politik uang di pemilu membuat PDIP dan PSI resah. Pasalnya, cuma caleg yang punya amunisi besar yang bisa menang. Karena itu, kedua partai tersebut kompak mengusulkan agar sistem pemilu tertutup dihidupkan lagi.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan, sistem pemilu terbuka atau pilih caleg langsung membuat ongkos politik menjadi mahal. “Mereka yang lolos elektoral membutuhkan biaya politik yang besar," kata Said, Jumat (26/4/2024).
Untuk diketahui, dengan sistem pemilu tertutup rakyat hanya memilih partai politiknya saja, bukan calegnya secara langsung. Di kertas suara, hanya ada tanda gambar atau lambang partai, tidak ada nama calegnya.
Baca juga : Temuan CSIS, 58 Caleg Perempuan DPR Terpilih Terindikasi Poldin
Said mengatakan, maraknya politik uang dalam pemilu membuat kader-kader PDIP tulen banyak yang tersingkir. “Sebab itu, PDIP tidak surut untuk memperjuangkan Pemilu dengan proporsional tertutup,” tegas Said.
Selain itu, lanjut Said, PDIP mendorong reformasi partai politik yang lebih modern. Yaitu dengan mengutamakan proses kaderisasi sebagai merit politik.
"Kita harus letakkan pilkada sebagai modal rekrutmen berjenjang kepemimpinan nasional. Karena itu, kita membutuhkan proses itu berjalan berkualitas,” ungkap Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Baca juga : 113 Ribu Warga Urus Surat Pindah Domisili
Dia berharap, aspirasi PDIP ini diikuti oleh partai lain. Sebab, menurut Said, perlu ada evaluasi total dalam Pemilu 2024 agar Pemilu 2029 bisa terlaksana lebih baik dan demokratis.
"Evaluasi atas pelaksanaan Pemilu 2024 setidaknya telah dituangkan dalam sikap politik DPP PDIP tertanggal 22 April 2024," jelasnya.
Ini bukan pertama kali PDIP mengusulkan agar sistem pemilu tertutup kembali diterapkan. Bahkan, salah satu kadernya pernah menggugat sistem pemilu terbuka ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, MK menolak gugatan tersebut. Sehingga pemilu masih menggunakan sistem pemilu terbuka.
Baca juga : Panggung Olimpiade Sudah Di Depan Mata
Usulan kembali ke sistem pemilu tertutup juga disuarakan oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Dia mengusulkan, tidak ada lagi mencoblos nama caleg, tapi cukup partainya saja.
"Mungkin yang salah satu yang bisa dilakukan supaya tidak saling banyak-banyak ngamplopnya di pemilu," kata Kaesang.
Kendati demikian, Kaesang menyadari, sistem pemilu tertutup tidak bisa sepenuhnya menumpas politik uang. Namun, setidaknya bisa mengurangi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya