Dark/Light Mode

Terawangan Ganjar, Banteng Condong Oposisi

Jumat, 26 April 2024 08:31 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: Tedy O Kroen/RM)
Ganjar Pranowo (Foto: Tedy O Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ganjar Pranowo menyampaikan terawangan ke mana arah politik PDIP setelah nanti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wapres. Mantan Capres dari PDIP itu memprediksi, banteng condong menjadi oposisi.

Terawangan itu disampaikan Ganjar saat ditanya wartawan, di kediamannya, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Kamis (25/04/2024). Awalnya, Ganjar bicara mengenai posisinya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku menghormati kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Namun, Ganjar memastikan tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.

"Bedakan antara sikap politik dengan penghormatan kepada pemenang. Saya menghormati pemenang, tapi sikap politik saya, lebih baik kami di luar," tutur Ganjar.

Setelahnya, Ganjar bicara mengenai kemungkinan posisi PDIP. Sejauh ini, PDIP belum menyampaikan sikap resmi. Namun, dalam terawangan Ganjar, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu bakal menjadi oposisi.

Baca juga : Diungkap CSIS, Dinasti Politik Tumbuh Subur Di Senayan

"Belum memutuskan, tetapi kalau saya lihat statement-nya Bu Mega, saya rasa di luar pemerintahan," ucapnya.

Ganjar melanjutkan, dalam bernegara, harus ada pihak yang berada di luar pemerintahan. Tujuannya, sebagai penyeimbang dalam pengelolaan negara.

"Check and balance itu yang penting, untuk kemudian agar tidak semuanya anut grubyuk, hanya ikut-ikut, tetapi juga ada yang bisa melakukan kontrol dengan baik," kata Ganjar.

Kemungkinan PDIP condong menjadi oposisi sebelumnya juga disampaikan kader banteng lainnya. Salah satunya Kris Dayanti.

"Saya merasa tertantang dan ingin belajar menjadi oposisi. Hanya PDIP yang siap menjadi oposisi," ujar wanita yang akrab disapa KD, di Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2024).

Baca juga : BRI Bukukan Laba Rp 15,98 Triliun, Cermati Perkembangan Global Dan Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM

Namun, ia menunggu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk melihat seperti apa sikap dari PDIP pada periode pemerintah berikutnya. Rakernas PDIP akan berlangsung 24-26 Mei 2024.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyebut, hingga kini partainya belum menentukan sikap politik usai penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Sikap PDIP akan diambil saat Rakernas oleh Megawati. Sebab, keputusan tersebut merupakan hak prerogatif Mega.

Basarah menyebut, partainya sudah terbiasa melalui dinamika dan cuaca politik sejak era Orde Baru, bahkan sejak era kolonialisme lewat nama PNI. Di Orde Baru, PDIP juga bertahan di tengah intervensi kekuasaan. Termasuk saat Pemilu 1999, saat partainya untuk kali pertama berada di pemerintahan usai memenangkan Pemilu.

"Di 99, kami menang Pemilu, dan kemudian kita pernah di pemerintahan, lalu keluar lagi, dan masuk lagi selama 10 tahun," ulas Basarah.

Oleh karena itu, Basarah menyebut, apa pun keputusan Mega, seluruh kader akan siap. Apalagi, anak banteng dididik sebagai kader yang bisa hidup dalam segala cuaca dan dinamika politik.

Baca juga : Bersama Menhut, 25 Ribu Mangrove Ditanam Di 25 Titik Seluruh Indonesia

Pengamat politik Universitas Andalas Padang Asrinaldi menilai, PDIP tetap bisa membantu pemerintahan Prabowo-Gibran meski nantinya memutuskan sebagai oposisi. "Mungkin oposisinya yang oposisi untuk mengoreksi, bukan berhadapan langsung. Jadi, membantu dengan cara menyeimbangkan pemerintahan nanti," kata Asrinaldi, Kamis (25/4/2024).

Menurutnya, PDIP punya modal sangat besar untuk menjadi oposisi. Sebab, banteng merupakan pemenang Pemilu 2024 dan kemungkinan meraup lebih dari 100 kursi di parlemen.

"Dia harus berani menyatakan sikap, mengoreksi apa yang keliru, dan menyeimbangkan apa yang tidak seimbang," ulas Asrinaldi.

Di dunia maya, warganet ramai membahas terawangan Ganjar soal sikap PDIP. "Mantul. Kalau sampai PDIP gabung, saya akan golput seumur hidup," kata @KSogemaking. "Aku bangga njenengan Mas @ganjarpranowo. Di luar pemerintah akan lebih bermartabat," ucap @rasminsadin.

Warganet lain memandang, oposisi bukan posisi buruk. Oposisi juga penting untuk pembangunan bangsa. "Pengabdian tidak harus gabung dalam kekuasaan," tulis @mat_krewuk.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.