Dark/Light Mode

Buntut Puan Ngomong `Semoga Sumbar Dukung Negara Pancasila’

Demokrat Ceraikan PDIP

Minggu, 6 September 2020 06:43 WIB
Bakal Cagub-Cawagub Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni (Foto: Istimewa)
Bakal Cagub-Cawagub Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Tak hanya Demokrat, PKB juga bereaksi. PKB, yang awalnya mendukung Mulyadi-Ali, mencabut dukungannya. Gara-gara omongan Puan, PKB mengalihkan dukungan ke Irjen Fakhrizal-Genius Umar.

Ketua DPW PKB Sumbar, Febby Dt Bangso mengatakan, pihaknya terpaksa mengalihkan sikap politik di Pilgub Sumbar. Perubahan itu atas desakan tokoh masyarakat dan niniak-mamak Sumbar. “Situasi tidak memungkinkan kita bersama (PDIP) dalam Pilgub ini,” ujar Febby. Surat rekomendasi itu diserahkan Ketua DPP PKB, Abdul Halim Iskandar.

Baca juga : Omongan Puan Digoreng-goreng

Pengamat politik dari Universitas Andalas, Ilham Aldelano Azre tak kaget dengan perubahan peta politik tersebut. Kata dia, omongan Puan yang muncul di momen pilkada bisa menyulitkan kandidat yang diusung PDIP di Sumbar. Jadi, wajar kalau pasangan Mulyadi-Ali memilih tak didukung PDIP. "Saat berita ini dikapitalisasi terus tanpa ada penjelasan yang rasional, ini akan menyulitkan salah satu kandidat," kata Ilham, kemarin. 

Ilham mengatakan, pilihan "menceraikan PDIP" sangat realistis. Sebab, basis pemilih PDIP di Sumbar pun tak terlalu signifikan. 

Baca juga : Banyak Tokoh Bergabung, Demokrat Serasa Dapat Vitamin

Ilham melihat, omongan Puan itu akan terus jadi bola liar di Pilkada Sumbar. Agar segera reda, Ilham berpendapat Puan sebaiknya mengklarifikasi ucapannya. Ia menyarankan Ketua DPR itu memberikan penjelasan yang rasional untuk meredam gejolak yang timbul sekarang.

Ahli hukum tata negara sekaligus tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Refly Harun ikut berkomentar. Ia menyatakan, Puan tidak seharusnya mempertentangkan Pancasila dengan masyarakat Sumbar yang dianggap religius. "Dalam pernyataan Puan Maharani tersebut masih terkandung logika untuk mempertentangkan antara masyarakat religius dengan Pancasila," kata Refly, melalui akun Youtube-nya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.