Dark/Light Mode

Gagal Dukung Calon Wali Kota Solo, PKS Tunggu Hasil Aspirasi

Selasa, 8 September 2020 07:05 WIB
Gagal Dukung Calon Wali Kota Solo, PKS Tunggu Hasil Aspirasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) buka-bukaan perihal posisi mereka di Pilkada Kota Solo. Partai berlandaskan Islam ini pada awalnya ingin mendorong calon alternatif.

Tapi hingga pendaftaran mentok di jumlah kursi DPRD. Sehingga, sikap partai berlambang bulan sabit dan padi ini akan ditentukan dari hasil jaring aspirasi konstituen PKS Kota Solo.

Ketua DPD PKS Solo Abdul Ghofar Ismail menyampaikan, peta politik di Pilkada Kota Solo kali ini jauh berbeda dengan pilkada sebelumnya.

Dia mengaku, PKS hingga hari terakhir pendaftaran peserta pilkada tidak bisa berbuat apa-apa. Sebetulnya ingin mendorong pasangan calon (paslon) alternatif sebagai pesaing paslon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso.

Baca juga : Soal Penundaan Kasus Hukum Calon Kepala Daerah, KPK Masih Mikir

Bahkan, DPD PKS Solo sampai meminta bantuan ke DPP untuk mencari rekan koalisi. “Kita harus minta bantuan dari Jakarta untuk membuat koalisi,” katanya, kemarin.

Padahal, kata Ghofar, proses pencalonan dalam pilkada biasanya diawali dari laporan DPD. Kemudian, DPD berdiskusi dengan DPW hingga DPP PKS. “Kali ini berbeda, kita diminta laporan sampai detik terakhir dan jawabannya ‘belum’.

Justru kita minta tolong ke DPP agar melobi partai lain supaya membentuk koalisi,” ujarnya. Alasan DPD meminta dicarikan rekan koalisi, sebut Ghofar, tidak lain karena perolehan kursi PKS di DPRD Kota Solo tak mencukupi untuk jadi partai pengsung secara mandiri.

Jumlah kursi PKS hanya 5. Jumlah itu jauh dari jumlah disyaratkan KPUD sebanyak 9 kursi. Karena mentok di jumlah kursi, PKS akhirnya tidak menentukan sikap hingga masa pendaftaran peserta pilkada 4-6 September lalu.

Baca juga : JK: Kita Sebaiknya Sabar Tunggu Keputusan BPOM

Terkait sikap politik PKS usai masa pendaftaran, Ghofar mengatakan, akan ditentukan pada hasil jaring aspirasi ke konstituen PKS di Kota Solo.

“Kami akan menjaring aspirasi masyarakat atau konstituen PKS mengenai bagaimana sikap PKS pada saat pemilihan,” jelasnya.

Pihaknya juga akan konsultasi hasil jaring aspirasi masyarakat itu kepada DPW PKS Jawa Tengah (Jateng) dan DPP PKS. Hingga ada keputusan final dari struktur PKS berdasarkan suara konstituen.

“Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kebersamaan masyarakat, konstituen, simpatisan serta kader PKS Kota Surakarta. Dengan dukungan berbagai elemen yang telah mendorong PKS untuk menggalang koalisi menghadirkan alternatif calon Wali Kota Solo membuktikan PKS tidak sendiri dan selalu bersama suara masyarakat,” tandasnya.

Baca juga : Kini Kualitas Kamera Sony Hadir Melalui Aplikasi

Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, Kota Solo dan Semarang kini masuk skala prioritas pengamanan pilkada.

“Khusus di Kota Solo, akan ada dua bakal pasangan calon maju. Sedangkan Kota Semarang, hanya petahana maju dan melawan kotak kosong,” jelasnya.

Menurutnya, setiap personel Polri di lapangan akan berjaga mengamankan situasi selama tahapan pilkada hingga pelantikan calon kepala daerah terpilih.

“Beberapa daerah di Jawa Tengah yang ada pilkadanya, itu menjadi perhatian Kapolda. Terutama di beberapa daerah yang mungkin menurut pertimbangan kita, ada kerawanannya. Tapi semua daerah pasti rawan, kita lihat eskalasinya. Kapolda pasti akan mendatangi dari 21 kabupaten/kota yang menggelar pilkada. Termasuk Solo dan Semarang,” tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.