Dark/Light Mode

Balon Kepala Daerah Jatim Diminta Kampanye Protokol Kesehatan

Rabu, 9 September 2020 20:58 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah (kiri) dan Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran. [Foto: Humas Pemprov Jatim]
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah (kiri) dan Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran. [Foto: Humas Pemprov Jatim]

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengimbau bakal calon kepala daerah melakukan kampanye dengan menyertakan atribut ajakan terhadap masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

“Seperti ajakan bermasker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ujarnya, usai menghadiri Apel Dansat TNI di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, di Surabaya, Rabu (9/9/2020).

Baca juga : Jokowi: Pilkada Harus Terapkan Protokol Kesehatan, Jangan Ditawar

Langkah tersebut dilakukan demi mencegah timbulnya klaster pemilihan kepala daerah (pilkada), sehingga diminta pihak-pihak terkait untuk memperhatikan teknis kampanye, hingga proses pemungutan suara secara mendetail. Dia mencontohkan, selama ini dia bersepeda bersama penyintas COVID-19 di tiga kota/kabupaten, atribut yang digunakan sambil berkeliling adalah masker dan kaos berisi ajakan "pakai masker".

Format serupa, kata Khofifah, diharapkan bisa menginspirasi pasangan calon untuk kampanye sekaligus bersama melawan COVID-19.

Baca juga : Bawaslu Wajib Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan Di Pilkada

Melalui penggunaan atribut-atribut kampanye, tambahnya, bisa menjadi momentum membangkitkan industri dan UMKM yang bergerak di atribut pilkada. “Ini potensi sangat besar. Mengingat pilkada akan dilaksanakan serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim dengan total mencapai 19.938.656 pemilih,” ujarnya.

Imbasnya, lanjut mantan Menteri Sosial ini, menjadi salah satu ikhtiar bersama dalam menjaga perekonomian, namun tanpa menurunkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. “Dengan demikian, kita bisa mendapatkan format pilkada yang bisa menyeimbangkan gas dan rem. Kesehatan tetap terjaga dan ekonomi, khususnya industri atribut, bisa berjalan,” kata mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan tersebut. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.