Dark/Light Mode

Dukung Gibran dan Bobby

Partainya Fahri Pro-Dinasti Juga

Rabu, 16 September 2020 06:32 WIB
Anggota Partai Gelora Fahri Hamzah. (Foto: Instagram)
Anggota Partai Gelora Fahri Hamzah. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Soal Gibran, Mahfudz terang-terangan partainya kepincut karena peluang menangnya besar di Pilwalkot Solo. Demikian juga untuk Bobby. Mahfudz melihat, menantu Presiden Jokowi itu juga punya peluang besar untuk menang di Pilwalkot Medan. "Pasangan Bobby-Aulia yang didukung PDIP, Gerindra, Nasdem, PPP, PAN, PSI, dan Hanura juga memiliki potensi besar memenangi Pilkada Medan," ucapnya.

Menyikapi keputusan ini, banyak warganet mempertanyakan idealisme Gelora. Mereka juga mempertanyakan idealisme Fahri Hamzah yang selama ini dikenal selalu galak ke pemerintah. "Akhirnya juga mendukung nepotisme dan dinastisme. Mau minta apa dari Jokowi?" sindir @WSuparno.

Baca juga : Gen Politik Kaum Quraisy (2)

"Waduh. Ujung-ujungnya samimawon. Ngebacot setinggi pangit. Hasilnya setinggi tumit!" cecar @JustOneBullet. "Dan Geloranya cetek bin anyep. Yang penting nyerok dapet ikan meski sebatas cere," timpal @KirnoPurwanto.

Akun @joezenzie berbicara realistis. Menurutnya, tak ada makan siang gratis. "Buat partai itu butuh biaya tinggi lah! Lagian, ngapain juga sih repot-repot buat partai baru kalo sama aja dengan yang sudah-sudah jika bukan UUD (ujung-ujungnya duit)? Sungguh sejujurnya kita ini dipaksa untuk tidak percaya kepada politikus kok," cuitnya.

Baca juga : Gen Politik Kaum Quraisy (1)

Akun @Thermovis berbicara layaknya pengamat politik. Menurutnya, Partai Gelora bertindak pragmatis. "Melihat hanya potensi menang, memang Pilkada seperti berjudi sih. Tapi tidak melihat potensi kecurangan untuk tujuannya membagi jatah (uang). Kapan berpikir untuk mensejahterakan rakyat? Itulah politik muna**, gede bac* doangan FH," ulasnya.

Warganet pendukung PKS seperti punya amunisi untuk menyerang. Apalagi, PKS memilih abstain di Pilwalkot Solo. "Tabarakallah PKS. Partai yang konsisten. Ternyata saya salah besar sudah memilih yang timbul bersama penguasa," ucap. @DidikGani. "Satu-satunya partai di negeri ini yang masih saya percayai adalah PKS. Tapi tetap, saya tetap ingat omongannya Pak Said Didu, untuk sisakan ruang ketidakpercayaan pada politisi agar tidak kecewa," pungkas @faujijpn_ [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.