Dark/Light Mode

Membelot Di Pilkada Lombok Utara, Kader Gerindra Diminta Lengser

Selasa, 3 November 2020 06:58 WIB
Membelot Di Pilkada Lombok Utara, Kader Gerindra Diminta Lengser

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gerindra mengingatkan seluruh kadernya untuk mendukung pasangan calon (paslon) H Djohan Sjamsudan Dany Ridawan (Djoda-Akbar) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Bila ada kader atau pengurus yang membelot, partai besutan Prabowo Subianto meminta mereka mundur, atau ke luar dari keanggotaan partai.

Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H Bambang Kristiono menyampaikan, tidak mempermasalahkan kepada siapapun, untuk menentukan pilihan politiknya di luar keputusan politik yang telah diambil Gerindra.

Baca juga : PAN Ancam Pecat Kader Malas Dan Mbalelo

Hanya saja, tegasnya, sebagai sebuah partai, Gerindra punya aturan main yang jelas terhadap kader, bila tidak mau mengikuti apalagi mendukung keputusan DPP di kancah politik.

Pertama, mempersilakan kader yang membelot mundur. Kedua, memecat kader yang membelot. “Jangan mengklaim atau mengaku-ngaku dirinya sebagai kader Gerindra, apabila tidak loyal dengan keputusan akhir yang diambil Partai Gerindra,” ujarnya kemarin.

Sebelumnya ramai diberitakan, keluarga besar Wakil Bupati Lom­bok Utara, H Sarifudin, men­deklarasikan dukungannya un­tuk paslon Najmul Akhyar-Suardi (NADI).

Baca juga : Membelot Dukung Paslon Petahana, Kader Golkar Kota Depok Dipecat

Dukungan keluarga itu dikomandoi Na­jamudin (adik Sarifudin). Keluarga besar Sarifudin bahkan membuat ge­rakan untuk mendukung pasangan NADI yakni Gerakan Rakyat Dukung Najmul-Suardi (Gardu NADI).

Terkait hal itu, Bambang mene­gaskan, setiap orang memiliki hak politik yang dijamin Undang-Undang. Tapi dia meminta agar kader yang berbeda pilihan dengan DPP itu tidak mengaku sebagai kader.

“Saya berharap tidak ada lagil ah orang atau kelompok yang mengaku-ngaku sebagai kader Gerindra, tapi sikap dan perilakunya tidak mencerminkan jadi diri kader Gerindra,” katanya.

Baca juga : Pilkada, Saatnya Kader PDIP Pimpin Kota Depok

Menurut Bambang, sebagai partai politik terbuka, dinamis, dan modern, Gerindra memahami betul keputusan apapun yang diambil, pastinya tidak akan memuaskan semua kader ada.

Tapi, AD/ART partai telah mengatur kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi kader partai. Dia mengibaratkan, Pilkada 2020 adalah salah satu ujian pada komitmen dan kesetiaan kader partai dalam memperjuangkan kepentingan, agenda-agenda, dan kehormatan partainya.

“AD/ART Partai telah dengan sangat jelas mengatur, kader yang tidak loyal atau mbalelo akan diberikan tindakan yang sangat tegas,” pungkasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.