Dark/Light Mode

Bulutangkis Dan Bendera

Kamis, 9 Desember 2021 06:49 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Berita mundurnya Indonesia justru muncul dari media Malaysia, New Strait Times. Bukan dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Belakangan PBSI menyampaikan alasan: untuk menghindari bahaya Covid-19, terutama merebaknya Omicron di Eropa.

Dua minggu terakhir, Spanyol memang mengalami peningkatan kasus. Kementerian Kesehatan Spanyol mencatat, Omicron mulai terdeteksi pada 3 Desember.

Tiga hari kemudian, Kemenkes menetapkan level risiko di beberapa wilayah. Semacam level PPKM di Indonesia. Ada yang tinggi, menengah dan rendah. Huelva, tempat kejuaraan dunia berlangsung masuk kategori rendah.

Baca juga : Tuntaskan Kasus Dan Akarnya

Dari sini muncul berbagai macam isu lain yang melatari mundurnya Indonesia. Misalnya, karena alasan keuangan. Apa ini ada benang merahnya dengan bonus Piala Thomas? Entahlah.

Mencuat juga alasan karena takut dibully rakyat. Karena, kalau pebulutangkis Indonesia menjadi juara dunia, bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan. Diganti bendera PBSI.

Kasus bendera ini sempat heboh saat Indonesia menjuarai Piala Thomas, Oktober 2021. Saat itu, Merah Putih tak boleh dikibarkan. Padahal, semangatnya sudah luar biasa menyala-nyala setelah 19 tahun Piala Thomas melanglangbuana ke negara lain.

Baca juga : Jangan Ributkan Anggaran

Larangan pengibaran Merah Putih di event olahraga internasional itu diputuskan oleh WADA, badan anti-doping dunia. Alasannya, Indonesia dinilai tidak mematuhi program test doping plan (TDP). Sampai sekarang, sanksi itu masih berlaku. Belum dicabut.

Lalu di mana aroma politisnya? Walau kasus doping, bendera, bonus, perhatian terhadap atlet dan sebagainya itu tetap harus dituntaskan, apakah ada “bendera” lain yang berkibar? Reshuffle kabinet di hari Rabu, misalnya.

Wallahualam. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.