Dark/Light Mode

Perang, Dopamin Dan Kesepian

Selasa, 22 Maret 2022 07:40 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Karena itu, banyak pemimpin di dunia mengangkat orang-orang biasa yang bisa menghibur mereka. Bahkan untuk sekadar ngopi, curhat atau ber hahahihi. Mereka mengangkat tukang pijat pribadi atau teman main kartu yang bisa menyimpan rahasia. Mereka mencari orang yang sekadar dijadikan “keset”. Juga orangorang yang bisa mengglorifikasi mereka.

Presiden Donald Trump, di masa masa panasnya Pilpres AS, pernah di sebut sebagai “koboi kesepian,”. Istilah ini, seperti ditulis New York Times, merujuk kepada pernyataan Trump yang pernah menyebut dirinya sebagai “The Lone Ranger”.

Pendiri Turki Kemal Ataturk misalnya, mengalami kesepian luar biasa di ujung kariernya. Alkohol dan merokok serta bermain biliar atau berenang men jadi pelariannya.

Baca juga : Jangan Nyerah, Negara Harus Kuat

Untuk mengisi kesepiannya dia mengangkat sembilan orang anak. Dengan anak-anak angkatnya itu, dia bisa curhat apa saja, bercengkerama apa saja. Tak ada hambatan.

Begitulah. Banyak pemimpin yang “terkurung”. Terisolasi. Kesepian. Bahkan di tengah keramaian dan kehebatannya di panggung politik.

Di sekelilingnya, terkadang banyak yang membisu sembari tersenyum. Ter iakanteriakan dari mana pun tak lagi terdengar. Dia seperti memandang riuhnya lalu lintas di balik kaca tebal gedung tinggi. Ramai tapi hening.

Baca juga : Etika Dan Balon Warna-warni

Para pembantunya hanya menyam paikan apa yang ingin dia dengar atau lihat. Tidak ada kata No! Yang berge muruh hanya Yes dan YES! Yang pen ting dia senang. Karena itu, dia perlu didampingi. Dia perlu mendengar yes dan no. Hitam dan putih.

Karena, bagi para pemimpin, kesepi an dan terisolasi, bisa sangat berba haya. Dopamin di otaknya tak bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Yang ada hanya happy.

Dia bisa happy dengan keputusan serta kebijakan yang baik. Bisa juga happy dengan keputusan sangat berbahaya, bagi dirinya atau bangsa nya. Sama seperti anak kecil yang keran jingan main game perangperangan. Happy tapi kecanduan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.