Dark/Light Mode

7 Resep Anti Polarisasi

Minggu, 24 April 2022 06:45 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Kenapa ini penting, karena sekarang orang semakin terkungkung dalam “gelembung penyaring”. Orang cenderung ingin membaca atau mendengar apa yang memang sudah menjadi keyakinannya. Bahkan, sampai ke urusan yang non-politik.

Ada penelitian yang dilakukan Cass Sunstein dan Tali Sharot mengenai hal ini. Mereka menguji, “kepada siapa peserta meminta saran mengenai pertanyaan bentuk geometri”. Ini jelas bukan pertanyaan politis.

Baca juga : Minyak Goreng, Happy Ending?

Hasilnya: peserta lebih suka mencari nasihat dari orang yang memiliki pandangan politik yang sama. Mereka yakin orang tersebut lebih kompeten dan pintar, walau ada bukti sebaliknya, tidak kompeten dan tidak pintar. Karenanya, cobalah keluar dari “gelembung” itu.

Resep keenam, cari persamaan minat di luar politik. Misalnya sesama pencinta vespa antik, penggemar ikan koi, sesama pejalan kaki, hobi burung, penggemar buku silat. Atau apa saja yang tidak terkait langsung politik.

Baca juga : Milih Penjabat, Bukan Milih Buah

Ketujuh, untuk menghindari polarisasi, hormati pilihan dan sikap orang lain. Karena manusia memiliki kebutuhan akan kebebasan, kedaulatan dan independensi. Tidak perlu mengajari apa yang mereka harus lakukan (dalam politik). Itu tidak akan produktif.

Lalu bagaimana dengan para elit politik? Mestinya mereka lebih pintar dan bijaksana dibanding rakyat. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.