Dark/Light Mode

Bukan Telur Di Ujung Tanduk

Selasa, 30 Agustus 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga telur masih tinggi. Bahkan, mencetak rekor tertinggi selama lima tahun terakhir. Di atas Rp 30 per kg. Saking mahalnya, masyarakat mencari alternatif lain dengan membeli telur retak, namun masih layak dimakan. Lebih murah.

Beginilah kondisi rakyat sekarang. Daya beli menurun, harga justru melambung. Di tengah kondisi tersebut, ada menteri yang meminta supaya kenaikan harga tersebut tak perlu diributkan.

Baca juga : "Last Minute Politics"

Di sinilah dibutuhkan empati. Ikut merasakan. Atau, sesekali memposisikan diri di posisi orang lain. Di posisi rakyat yang terpaksa membeli telur retak.

Kemampuan memahami rakyat, sikap itulah yang dibutuhkan para pejabat. Jangan hanya datang lima tahun sekali saat berkampanye, lalu pergi, dan datang lagi lima tahun berikutnya.

Baca juga : "Reshuffle Kerakyatan"

Soal telur hanya salah satu contoh. Banyak kasus lain yang membutuhkan sikap empati seorang pejabat. Atau, kalau belum bisa menunjukkan empati yang tulus, setidaknya jangan menyakiti hati rakyat.

Bagi rakyat, sederhana saja. Harga telur misalnya, kendalikan harga. Segera. Amankan rantai pasokan. Jangan ada spekulan, atau “mafia telur”. Kalau sudah tahu titik penyebabnya, segera antisipasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.