Dark/Light Mode

Tolong, Rakyat Butuh Beras Murah

Senin, 3 April 2023 04:59 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak November tahun lalu, harga beras di pasaran tak kunjung turun. Sejak saat itu, harganya sudah melewati Harga Eceran Tertinggi (HET). Impor yang dilakukan pemerintah tak mampu menahan laju kenaikan harga beras.

Keluh kesah rakyat kecil mengenai hal ini muncul hampir setiap hari. Mereka butuh beras murah. Apalagi saat memasuki Ramadan dan sudah mendekati Idul Fitri, ketika harga bahan pangan lain juga terus melonjak. Karena jengkel dengan kenaikan harga, bahkan sampai muncul anekdot di masyarakat bahwa Ramadan, yang sesungguhnya bulan penuh hikmah, juga menjadi bulan kenaikan harga. Astagfirullah.

Baca juga : Sedang Panen Raya, Impor Beras Tidak Perlu

Di tengah kondisi ini, Badan Pangan Nasional malah melegitimasi kenaikan itu dengan menetapkan HET yang baru. Badan Pangan Nasional mengeluarkan Peraturan Nomor 3 Tahun 2023. Untuk HET beras medium di Jawa, kini sebesar Rp 10.900 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.950. Kemudian, untuk beras premium kini besar Rp 13.900 dari sebelumnya sebesar Rp 12.800.

Kenaikan ini jelas memberatkan rakyat kecil. Sebab, beras adalah kebutuhan pokok yang belum tergantikan. Kenaikan ini membuat kantong mereka terkuras. Biaya untuk kebutuhan makan menjadi lebih tinggi, sehingga kebutuhan lain tidak terpenuhi.

Baca juga : Serigala Tanpa Mourinho

Presiden Jokowi sebenarnya sudah mewanti-wanti ini kepada para jajarannya. Bahkan sudah berkali-kali. Presiden sangat khawatir dengan kenaikan ini. Sebab, kenaikan harga beras berpengaruh besar pada inflasi. Beras naik, inflasi akan melonjak.

Sayangnya, kenaikan harga beras seperti tidak ada obatnya. Impor yang dilakukan tidak mempan. Panen raya yang sedang berlangsung juga tak membuat harga beras turun. Entah di mana masalahnya.

Baca juga : Tol Solo-Yogyakarta Bakal Beroperasi Saat Lebaran

Dari sisi produksi, berdasarkan klaim Kementerian Pertanian, sebenarnya kita tidak tekor. Di 2022, produksi beras nasional mencapai 31,54 juta ton atau naik 0,29 persen. Sedangkan konsumsi hanya 30,20 juta ton. Artinya, ada surplus 1,3 juta ton. Untuk tahun ini, sepanjang Januari-April 2023, diproyeksikan akan ada panen raya sebanyak 4,51 juta hektar, dengan produksi beras sebesar 13,79 juta ton.

Dengan jumlah ini, seharusnya tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga beras. Namun, anomali terjadi. Saat ini, di pasar-pasar, ritel modern, agen, sampai warung kelontong, pasokan beras masih terbatas. Harganya juga anteng tinggi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.