Dark/Light Mode

Bukan Lagi Ban Serep?

Kamis, 19 Oktober 2023 06:15 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah wakil presiden 2024-2029 akan menjadi “ban serep”?

Menarik ditunggu. Kalau dilihat dari performa para cawapres, sepertinya mereka memiliki karakter dan kemampuan yang kuat. Lebih “bunyi”. Lebih lincah.

Ini ada positif dan negatifnya. Positif kalau presiden dan wapresnya bisa saling menjaga, saling mengisi dan tahu batas kewenangan masing-masing. Terutama wapresnya. Dengan demikian, akan tercipta harmoni yang produktif.

Negatifnya, kalau wakil presidennya tergoda untuk menanam investasi politik sebagai modal nyapres di Pemilu 2029. Misalnya ingin tampil dan berperan lebih banyak bahkan melampaui presiden.

Baca juga : Meski Panas, Tetap Fokus

Jangan sampai ada “matahari kembar”. Itu bisa menciptakan disharmoni. Memunculkan kompetisi tidak sehat. Bisa menyebabkan retaknya hubungan presiden dan wapres karena berebut pengaruh. Kabinet juga bisa terbelah.

Biasanya, antisipasi sudah dilakukan. Presiden akan memberikan tugas-tugas khusus kepada wakilnya. Wapres Ma’ruf Amin misalnya, diberi tugas khusus antara lain; mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, kerukunan antar umat serta penanganan radikalisme.

Untuk Wapres 2024-2029, tugas khususnya tentu lain lagi. Masalahnya, kalau wapresnya “terlalu lincah”, melampaui presidennya, tugas khusus pun bisa melebar kemana-mana. ini berisiko. Bisa pecah di tengah jalan.

Fenomena pecah di tengah jalan bukan hal baru dalam politik Indonesia. Sudah sering terjadi di daerah, antara kepala daerah dan wakilnya.

Baca juga : Deg-Degan Hadapi Mahkamah Kehidupan

Kemendagri pernah mencatat, sebanyak 95 persen kepala daerah dan wakilnya, pecah kongsi di tengah jalan. Jangan sampai ini menimpa presiden dan wakilnya.

Fenomena seperti ini bisa tambah rumit kalau mantan presiden masih punya pengaruh yang kuat. Apalagi kalau pengaruh tersebut diperoleh dalam status resmi. Misalnya, diposisikan sebagai “Menteri Senior” seperti di Singapura. Bisa tumpang tindih.

Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang kuat dan “mengerti”. Bisa memposisikan dan memberdayakan wapres dengan baik. Wapres juga demikian. Wapres yang “pas takarannya”.

Ketika harmoni dan keselarasan ini terjadi, maka tantangan berat dan bergelombang ini bisa diatasi bersama.

Baca juga : “KPK Dan Kementan” Perlu Jalan Bareng

Kalau pun nanti ada “ban serep”, ban itu sebaiknya tidak ditempatkan di pojok halaman belakang. Tapi ban yang siap dipasang dengan mudah dan cepat.

Kita tunggu siapa yang akan jadi wapres 20242029. Apakah dia akan jadi ban serep yang ditempatkan di pojok halaman belakang, atau ban serep yang kuat dan gres tapi tak pernah dipakai.

Atau, Indonesia akan memiliki “ban serep” yang siap sedia dan mudah untuk dipasang. Menarik ditunggu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.