Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (16/10) besok seperti menunggu nasib. Bukan nasib rakyat, tapi lebih ke nasib para elite politik dan ekonomi.
Kalau MK memutuskan capres/ cawapres boleh berusia 35 tahun, dan Gibran Rakabuming Raka dipilih sebagai cawapres Prabowo, suhu panas akan semakin membara.
Sekarang saja, beberapa pihak, di PDI-P misalnya, sudah melancarkan serangan. Bahkan, serangannya mengarah ke Jokowi. Sebagai Presiden maupun sebagai kader partai.
Baca juga : “KPK Dan Kementan” Perlu Jalan Bareng
Bisa saja, serangan ini berpotensi “mempengaruhi” putusan MK. Supaya MK tidak menyetujui capres/cawapres berusia 35 tahun.
Sebab, kalau MK membolehkan cawapres berusia 35 tahun dan Gibran kemudian mendampingi Prabowo, berpotensi terdampak kepada PDI-P. Elektabilitas capres Ganjar Pranowo, juga bisa ikut terimbas.
Apalagi, sebelumnya, PDI-P sudah “terusik” oleh langkah Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, yang menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca juga : Reshuffle Dan Tantangannya
PSI dan PDI-P memiliki basis massa yang sama, yakni kaum nasionalis. Walaupun, seperti disampaikan Kaesang, PSI lebih menyasar kaum nasionalis muda dan nasionalis yang berjiwa muda (meskipun usianya sudah senior). Tetap saja menimbulkan keterbelahan pemilih nasionalis.
Belum lagi sikap relawan Pro Jokowi atau Projo pimpinan Budi Arie Setiadi yang memutuskan mendukung Prabowo. Mereka juga memasang-masangkan Prabowo-Gibran. Walaupun, ada juga relawan Projo yang berada di kubu Ganjar.
Para pemilih Jokowi (baik Projo atau bukan) memang tak bisa dianggap enteng. Pada Pemilu 2019, PDI-P meraih suara terbanyak. Jumlahnya 27.053.961 (19,33 persen).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.