Dark/Light Mode

Membaca Nasib Isu Dinasti Politik

Senin, 23 Oktober 2023 00:14 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu dinasti politik begitu ramai disuarakan sebagian aktivis dan pemerhati politik menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia minimum Capres-Cawapres, beberapa waktu lalu. Berbagai argumentasi dikemukakan, yang intinya meminta MK tak mengabulkan gugatan itu. Namun, seiring berjalannya waktu, pembicaraan mengenai isu dinasti politik semakin jarang.

Saat ini, memang masih ada beberapa pihak yang menyuarakan isu dinasti politik tersebut. Namun, counter yang dilakukan oleh pihak-pihak pendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres lebih nyaring. Berbagai rasionalisasi dikemukakan, sehingga membuat isu dinasti politik terlihat tidak relevan.

Baca juga : Denny JA Prediksi Isu Gibran Dinasti Politik Akan Cepat Basi

Di tataran akar rumput, isu dinasti politik sepertinya tidak laku. Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) dapat menjadi acuan untuk melihat hal ini. Dari survei tersebut diketahui, sebanyak 59,7 persen responden setuju Gibran maju sebagai Cawapres. Kalau masyarakat mengikuti isu dinasti politik, tentu yang setuju dengan pencawapresan Gibran tak akan sebesar itu.

Di tataran elite, terutama para pengusung Capres-Cawapres pesaing Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, juga tak menggunakan isu dinasti politik untuk melakukan penyerangan. Komentar-komentar mereka tentang majunya Gibran sebagai Cawapres Prabowo terbilang soft.

Baca juga : Disebut Bangun Dinasti Politik, Jokowi Tertawa

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA memprediksi, dengan kondisi ini, isu dinasti politik tidak akan berlangsung lama. Isu ini akan segera usang. Terlebih, fenomena anak atau keturunan seorang tokoh politik melanjutkan kiprah orang tuanya di dunia politik sudah menjadi hal biasa.

Terlepas dari isu dinasti politik masih ada atau tidak, kita berharap, Pilpres 2024 berjalan damai, tertib, aman, dan demokratis. Berbeda pilihan, berbeda pandangan, merupakan hal lumrah. Yang penting, perbedaan tersebut tidak menjadikan masyarakat saling sindir, saling hutan, apalagi sampai gontok-gontokan.

Baca juga : Desa Anti Politik Uang Layak Jadi Contoh

Untuk para Capres-Cawapres, kampanyekanlah visi misi dan program-program unggulan. Tunjukkan kepada masyarakat bahwa Anda layak dipilih. Berikan juga teladan mengenai kampanye yang santun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.