Dark/Light Mode

Reshuffle Tanpa Drama

Rabu, 25 Oktober 2023 00:17 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet kembali. Reshuffle ini kemungkinan hanya terbatas, untuk mengisi kursi Menteri Pertanian yang kosong setelah Syahrul Yasin Limpo menjadi tersangka di KPK. Jokowi sudah memberikan bocoran waktunya, reshuffle digelar pekan ini. Bahkan kabar terbaru menyebutkan, hari ini.

Rencana reshuffle ini terbilang adem ayem dibanding yang dilakukan sebelum-sebelumnya. Sebelumnya, reshuffle begitu penuh drama. Contohnya saat reshuffle akan dilakukan terhadap Menkominfo Johnny G Plate. Saat itu, drama sudah mulai sejak 3 Oktober 2022, ketika NasDem secara resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Baca juga : Reshuffle Dan Tantangannya

Drama yang terjadi begitu panjang. “Perang” terbuka antara PDIP dan NasDem terjadi hampir setiap pekan. PDIP mendorong reshuffle, NasDem berusaha bertahan. Di saat yang sama, Jokowi hanya melempar-lempar kode dan tidak ada eksekusi reshuffle. Para pengamat juga ikutan meramaikan isu tersebut dengan berbagai analisis, terutama saat muncul Rabu Pon, yang dipercaya sebagai weton Jokowi.

Drama tersebut baru mereda pada saat Plate ditetapkan menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi pembangunan BTS 4G, pada 17 Mei 2023. Lalu, Jokowi melantik Budi Arie Setiadi pada 17 Juli 2023. Jika ditotal, drama tersebut langsung lebih dari delapan bulan.

Baca juga : Reshuffle Kabinet, Hilalnya Tak Nampak Di Mata Mahfud

Untuk saat ini, tak perlu lagi ada drama dalam reshuffle kabinet. Langsung eksekusi saja. Terlebih, NasDem juga sudah sangat ikhlas, jumlah menterinya dalam kabinet kembali berkurang. Untuk calon menteri penggantinya, itu kewenangan penuh Jokowi.

Dalam sebulan terakhir, publik sudah kenyang dengan drama politik. Mulai dari perkara Mahkamah Konstitusi (MK), penentuan Capres-Cawapres, sampai mengenai pengisian posisi ketua umum parpol.

Baca juga : Takut Asetnya Dirampas

Karena itu, kini saatnya semua pihak fokus kerja. Tak perlu ada drama yang menguras energi. Saat ini banyak masalah-masalah krusial yang harus dihadapi dengan penuh konsentrasi dan kerja ekstra.

Untuk ekonomi misalnya, saat ini nilai tukar rupiah sedang ancur-acuran digencet dolar. Kondisi bisa menjadi lampu merah bagi kantong rakyat kecil. Sebab, dengan rupiah anjlok, harga barang-barang, utamanya yang berasal dari impor, akan naik. Ujungnya, daya beli melemah dan inflasi melonjak.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.