Dark/Light Mode

Reshuffle Nggak Jadi-jadi, Rabu Pon Nggak Sakral Lagi

Selasa, 7 Maret 2023 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Maruf Amin bersiap memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Foto: Antara).
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Maruf Amin bersiap memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Besok, tanggal 8 Maret 2023 sesuai kalender Jawa merupakan Rabu Pon, hari spesial yang sering dipakai Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Lantas apakah akan terjadi reshuffle kabinet seperti isu yang selama ini berhembus? Ditanya itu, Jokowi jawab belum. Reshuffle yang nggak jadi-jadi, menandakan Rabu Pon sudah nggak sakral lagi.

Setelah timbul-tenggelam, isu reshuffle kabinet sempat menguat jelang Rabu Pon pada 1 Februari lalu. Melihat dari kebiasaan Jokowi, banyak yang memprediksi akan terjadi reshuffle. Ternyata, di hari yang sakral itu, Jokowi malah melakukan kunjungan kerja ke Bali. Akhinrya, isu reshuffle Rabu Pon pada 1 Februari lalu lewat begitu saja.

Baca juga : Reshuffle Jadi Reschedule

Kini, menjelang Rabu PON, 8 Maret besok, isu reshuffle muncul lagi. Kali ini bahkan lebih kuat. Sebab, ada pintu masuk bagi Jokowi melakukan reshuffle kabinet setelah Zainudin Amali menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olaharaga.

Namun saat dikonfirmasi langsung, Kepala Negara justru menjawab belum. Artinya, reshuffle kabinet pada Rabu Pon besok, kemungkinan besar batal lagi. “Belum (ada reshuffle),” ucap Jokowi dalam keterangan pers di Bandung, kemarin.

Baca juga : Rabu Pon, Presiden Di Bali Sore

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga memberi sinyal bahwa reshuffle tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Termasuk reshuffle yang diprediksi banyak orang akan terjadi pada hari sakral, yakni Rabu Pon.

“Presiden juga belum bilang sama saya bahwa akan me-reshuffle, belum bilang. Jadi saya belum tahu, hanya Presiden (yang tahu),” ucap mantan Ketua MUI ini.

Baca juga : Semoga Aja Berdampak Baik Pada Nasib Rakyat

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan terkait reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Sehingga adalah presiden yang lebih tahu kapan dan siapa yang akan masuk dan dicopot dari Kabinet Indonesia Maju.”Jadi, Presiden apa mau me-reshuffle apa tidak, itu ya hak Beliau ya, dan tentu yang tahu Presiden,” lanjutnya.

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai pengunduran diri Zainudin Amali sebagai Menpora harusnya bisa jadi pintu masuk bagi Kepala Negara melakukan reshuffle kabinet. Namun, Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif tentu punya banyak pertimbagan sebelum melakukan perombakan kabinet. Karenanya, Jokowi tidak bisa dipaksa-paksa atau ditekan bahwa reshuffle kabinet harus dilakukan pada Rabu Pon.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.