Dark/Light Mode

` Siaga Bencana `

Sabtu, 4 Januari 2020 07:10 WIB
KIKI ISWARA DARMAYANA
KIKI ISWARA DARMAYANA

RM.id  Rakyat Merdeka - Bencana kembali mengancam. Setelah kebakaran hutan terjadi di musim kemarau lalu, kini di awal musim hujan, bencana banjir dan tanah longsor wajib diwaspadai semua daerah. Banjir yang terjadi di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor dan sebagian wilayah Provinsi Banten sejak tiga hari lalu jadi peringatan bahwa daerah-daerah rawan bencana mesti siaga penuh.

Banjir di wilayah ibukota dan sekitarnya itu, bukan hanya merusak harta benda masyarakat, tapi juga menelan puluhan korban jiwa.

Memprihatinkan memang. Baru kali ini pula, banjir merusak ratusan kendaraan. Cuaca buruk diramalkan masih akan berlangsung dalam sepekan ke depan. Banjir dan longsor diprediksi bisa terjadi lagi.

Kita berharap BMKG (Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika) lebih aktif memberikan informasi cuaca kepada para gubernur, bupati dan walikota supaya mereka siap mengantisipasi kapan kira-kira hujan ekstrem akan turun. Informasi perlu disampaikan minimal setiap enam jam.

Baca juga : Kencangkan Ikat Pinggang

BMKG sebelumnya memang telah memperkirakan hujan ekstrem akan terjadi sampai Februari mendatang. Tapi informasi dan hasil analisa cuaca lebih detil perlu diberikan ke pihak-pihak terkait, terutama ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Basarnas(Badan SAR Nasional).

BNPB mencatat, terdapat 274 kabu paten/kota masuk areal bahaya sedang tinggi longsor. Jumlah warga yang berpotensi terdampak bencana mencapai 40,9 juta jiwa.

Dalam satu bulan ke depan, kita juga berharap semua instansi pemerintah, TNI dan Polri fokus serta siaga menghadapi bencana banjir dan longsor yang bisa datang sewaktu-waktu.

Kementerian PUPR juga mesti siaga 24 jam dan terus mencek kondisi bendungan dan tanggul tanggul sungai.

Baca juga : Gubernur Anti Korupsi

Dalam menghadapi bencana akibat hujan ekstrem, aparat Pemda harus selalu siap dengan upaya antisipasi. Terutama bagi wilayah rawan banjir dan longsor. Ini penting untuk mencegah kemungkinan jatuhnya korban jiwa.

Sudah saatnya pula dibentuk tim tanggap segera reaksi cepat, yang dipimpin gubernur, dengan anggota dari BMKG, BNPB, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri.

Khusus untuk daerah yang masuk areal bahaya longsor, Pemda mesti mengingatkan warganya supaya super waspada. Bahkan, kalau perlu mereka diimbau mengungsi dulu ke tempat-tempat yang aman.

Hujan ekstrem kemungkinan masih akan datang lagi. Hujan ekstrem itu bukan hanya akan mengguyur wilayah Jabodetabek, tapi juga beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Mari kita semua waspada dan siaga.

Baca juga : Copot ! Pejabat Doyan Impor

Kalau semua pihak siaga penuh menghadapi kemungkinan datangnya bencana banjir dan tanah longsor, tentu kerugian yang dialami masyarakat yang terdampak langsung maupun tidak langsung, tak akan terlalu besar.

Semoga kita bisa menghadapi bencana di awal tahun 2020 ini dengan penuh kesiapsiagaan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.