Dark/Light Mode

Gara-gara Pose

Rabu, 13 Februari 2019 05:26 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Jangan salah tempat, salah pose. Berabe. Ya, di hari-hari menjelang 17 April, pose tangan memiliki dampak politik yang luas.

Dua pose tangan yang patut diwaspadai oleh semua ialah pose yang official tanda dukungan Paslon Capres-cawapres nomor 1 dan atau nomor 2. Utama bagi para pejabat, pose tangan menjadi garis demarkasi keberpihakan.

Baca juga : Bocor

Apapun pilihanannya, mengandung konsekuensi sosial serta risiko politik. Di wilayah-wilayah tertentu, seorang pejabat mengacungkan pose nomor 2 sangat menguntungkan.

Namun di wilayah lainnya tidak. Di beberapa tempat pose nomor dua menjadi simbol perlawanan terhadap status quo. Spirit oposisi direpresentasi dengan pose jari berbentuk pistol.

Baca juga : Bertahan Atau Menyerang

Lihatlah para korban UU ITE, setelah jatuh putusan mereka begitu heroiknya mengangkat pose pistol dengan bangganya. Seolah mengirim pesan kepada publik dirinya sedang didzalimi Petahana.

Di beberapa kesempatan, tepatnya saat deklarasi dukungan ke Nomor Satu, ada segelintir yang salah pose. Nah inilah yang dimaksud salah tempat salah pose. Akibatnya ia digelandang, dibully secara publik, dan diusir dari kerumunan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.