Dark/Light Mode

NZ, India Dan Indonesia

Selasa, 27 April 2021 06:20 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Di tengah kondisi ini, Indonesia justru lengah. Ratusan warga India diizinkan masuk. Ada 12 orang yang positif Covid-19. Itu yang datang belakangan. Yang datang di bulan-bulan sebelumnya, apakah terdeteksi dan terlacak?

Coba lihat Selandia Baru. Jumat (23/4) lalu mereka langsung menangguhkan travel bubble (gelembung perjalanan) dengan Australia begitu mengetahui ada seorang wisatawan yang kena Covid-19 di Australia. Mereka langsung menutup perbatasan. Tak ada penerbangan. Padahal, perjanjian itu baru dibuka Senin (19/4/2021).

Baca juga : Ompong Atau Tumbuh Gigi?

Reaksi-reaksi cepat itulah yang sejauh ini membantu Selandia Baru bisa segera melawan Covid-19.

Selain pelajaran pahit dari India, kita juga perlu belajar dari Selandia Baru. Bagaimana negara itu bersikap “pasca keberhasilan” menangani Covid-19, juga penting. Contoh: PSSI dan Kemenpora sukses menggelar turnamen sepakbola Piala Kemenpora. Turnamen pra musim ini berlangsung sebulan lebih. Diikuti 17 tim. Dimainkan di empat kota. Finalnya Minggu malam (25/4). Juaranya Persija, setelah mengalahkan Persib Bandung.

Baca juga : KPK, Mau Ke Mana?

Turnamennya sukses. Lancar. Tapi, setelah itu, ada kerumunan dan perayaan kemenangan di Bundaran HI. Puluhan orang diamankan polisi. Di Bandung, juga ada perusakan markas Persib.

Lihatlah Selandia Baru. Lima puluh ribu orang berpesta, menonton konser musik. Tanpa masker dan jaga jarak. Dalam kegembiraan. Legal. Tidak ditangkap.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.