Dark/Light Mode

"Mengutuk Ingatan"

Selasa, 5 Oktober 2021 07:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Niels Ackermann, seorang fotografer, mendokumentasikan dengan indah 70 patung Lenin yang terbengkalai itu dalam karya yang berjudul: Mencari Lenin. Hasilnya mempesona. Gambarnya bercerita.

Begitulah Damnatio memoriae. Mengutuk dan mengapus ingatan. Tak benar-benar bisa dihilangkan. Selalu ada aksi balas dendam. Karena seorang tokoh selalu punya nuansa abu-abu. Ada kawan, ada lawan. Lawan menghujatnya, kawan memujanya. Tergantung kepentingan dan posisi.

Baca juga : Komunis Dan Korupsi

Lalu dimanakah kebenaran? Di zaman fantasi dan serba bisa direkayasa seperti sekarang, kebenaran ada di pikiran masing-masing. Apa yang terlihat seringkali hanya ilusi yang dibuat. Yang terucap terkadang tidak sama dengan yang dipikirkan.

Orang mempercayai apa yang ingin dipercayai atau diyakininya. Menonton apa yang ingin ditontonnya. Membaca apa yang ingin dibacanya.

Baca juga : Hati-Hati Acara Berskala Besar

Begitu juga dengan foto mantannya di Instagram atau Facebook. Ketika dia ingin menghapus, dia menghapusnya. Biarkan saja. Karena, terkadang dihadapkan pada pilihan: kebohongan yang berguna atau kebenaran yang berisiko.

Damnatio memoriae. Bisa terjadi berulang-ulang selama masih ada bumbu dendam dan interpretasi. Rakyat hanya menonton. Seperti menonton film. Ada yang mengelus dada. Ada yang bertepuk tangan.

Baca juga : Pilgub, Azis Dan KPK

Sepulang menonton, kembali ke realitas. Ternyata beras habis, dompet menipis, cicilan menumpuk. Mencoba melupakan, tapi fakta tak bisa dihilangkan.

Tak bisa di-damnatio memoriae seperti foto mantan di FB atau IG. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.