Dark/Light Mode

2024, Bukan "Politik Gentong"

Selasa, 26 Oktober 2021 07:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Istilahnya serem: politik gentong babi. Inilah yang dikhawatirkan kalau ada pejabat negara yang nyapres.

Istilah ini muncul di Amerika Serikat pada tahun 1800-an. Intinya, kira-kira: memanfaatkan anggaran negara untuk kepentingan pribadi atau partai. Misalnya, menyerahkan bantuan pemerintah tapi secara samar atau terang-terang diklaim sebagai bantuan pribadi atau partai. Nebeng. Menunggang angin.

Baca juga : "Sportswashing"

Modusnya bisa macam-macam. Misalnya, proyek fiktif. Atau, dipotong sekian persen. Atau, diarahkan untuk kepentingan kelompok tertentu yang menguntungkan si pejabat secara politik. Bisa juga, diarahkan untuk daerah pemilihannya sendiri, sementara pembiayaannya diambil dari pajak seluruh rakyat.

Di Amerika, istilah ini popular ketika Wakil Presiden AS John C. Calhoun, pada 1817, mengusulkan program Bill Bonus. Dana yang diambil dari bonus bank pemerintah diusulkan dipakai untuk membangun jalan yang melintasi Amerika. Dari utara ke selatan.

Baca juga : "Mengutuk Ingatan"

Awalnya, bonus tersebut untuk semua negara bagian, tapi menjadi khusus untuk beberapa negara bagian. Banyak yang protes. Ada juga kecurigaan bahwa Calhoun mendapatkan keuntungan tersirat dari program itu. RUU tersebut akhirnya diveto Presiden James Madison.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.