Dark/Light Mode

Wasit Jangan Jadi Pemain

Kamis, 4 November 2021 07:09 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Kalau benar ada kolaborasi tidak sehat antara pengusaha dan pembuat kebijakan, sungguh sangat disayangkan. Ada conflict of interest. Konflik kepentingan. Ada potensi pemanfaatan jabatan dan kewenangan untuk kepentingan pribadi atau kelompok (bisnis).

Di dunia investasi, dalam skala tertentu, ini mirip-mirip “insider trading”. Ini praktik ilegal. Karena, “orang dalam”, pihak yang memiliki informasi yang tidak diakses oleh publik dapat terlebih dahulu menarik keuntungan yang sebesar-besarnya dengan info itu. Dia bisa mengkalkulasi keuntungan atau kerugian terlebih dahulu, sebelum dilempar ke publik.

Baca juga : Garuda Di Akuarium

Di dunia politik, dulu misalnya, ada pejabat di daerah yang tersangkut korupsi pembebasan lahan. Dia tahu di suatu kawasan akan dibangun bandara. Keluarganya lalu memborong, membeli berhektar-hektar tanah di kawasan tersebut. Tentu saja dengan harga murah, karena rakyat belum tahu akan dibangun bandara.

Selanjutnya, lahirlah kebijakan bahwa di tempat itu akan dibangun bandara. Harga tanah tentu saja melonjak. Tanah itu kemudian dibeli lagi oleh pemerintah, dengan harga sangat mahal. Pakai anggaran negara. Untungnya berkali-kali lipat.

Baca juga : Heboh Ekor Dan Kepala Ikan

Itu hanya contoh. Bagaimana dengan bisnis Covid-19? Adakah para pembuat kebijakan ikut bermain? Ikut menjadi pedagang? Apakah ada orang dalam yang memanfaatkan info atau kebijakan tersebut untuk berbisnis yang merugikan rakyat?

Kalau ada, sungguh ini melanggar etika. Di luar nalar. Sulit dipercaya, tapi terkadang tidak membuat kita kaget. Ibarat wasit merangkap pemain, ibarat pengurus FIFA ikut menjadi wasit atau pemain sepakbola. Sungguh tidak sehat. Sangat berbahaya bagi iklim bisnis dan demokrasi.

Baca juga : Setelah Biaya PCR Diturunkan

Kalau ada wasit yang merangkap pemain, dan dia melakukan pelanggaran di kotak penalti, maukah dia meniup peluit untuk dirinya sendiri? Adakah yang bisa menertibkannya? Mestinya ada. Dan memang perlu ditertibkan. Segera.

Kalau tidak, bukan hanya rakyat yang terancam pandemi, sistem dan atmosfer politik dan ekonomi serta tata kelolanya juga terancam. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.