Dark/Light Mode

Pasca Pemecatan Potter Sebagai Pelatih

Chelsea Krisis Kepercayaan

Kamis, 6 April 2023 07:00 WIB
Kai Havertz. (Foto: Net).
Kai Havertz. (Foto: Net).

RM.id  Rakyat Merdeka - Chelsea gagal memanfaatkan sejumlah peluang saat ditahan imbang tanpa gol tim tamu Liverpool dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Stamford Bridge, dini hari kemarin. The Blues - julukan Chelsea, mengalami krisis kepercayaan sejak Graham Potter dipecat dari kursi pelatih.

Perombakan manager rupanya menjadi penyebab krisis tersebut. Potter dipecat Chelsea pada Minggu (2/4) pasca keka­lahan dari Aston Villa di laga sebelumnya. Kini, Chelsea tengah mencari pelatih ketiga pada musim ini, setelah Potter ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat September lalu.

Di laga tersebut, Chelsea dikomandoi oleh Bruno Saltor, salah satu staf pelatih Potter. Saltor sukses membuat Chelsea tampil apik, namun sama seperti di era Potter, The Blues tidak tampil tajam dan gagal menjebol gawang Liverpool.

Berkat hasil imbang tanpa gol itu, Chelsea tertahan di pering­kat 11 klasemen meski pemilik baru Chelsea Todd Boehly telah menggelontorkan dana besar un­tuk investasi pada tahun lalu.

Baca juga : KPK Sebut Pemberhentian Endar Sebagai Dirlidik Disetujui 5 Pimpinan

Penyerang Chelsea Kai Havertz menyadari buruknya lini depan tim. Itu, menurutnya, tanggung jawab bersama, bukan hanya menjadi beban dari seorang pelatih semata.

“Pada saat ini, terutama setelah kekalahan di akhir pekan lalu, kami kehilangan sedikit kepercayaan diri. Namun, kami harus profesional dan tugas kami mencetak gol. Kami harus terus berusaha,” ujar Havertz.

Dia juga mengatakan, kepergian Potter tentu menjadi hal yang sulit bagi tim. Di tengah kondisi yang tidak bagus, mereka harus beradaptasi dan berusaha keluar dari tekanan.

“Sulit ketika seorang manajer meninggalkan klub. Itu tugas kami untuk memenangkan pertandingan dan ketika dia dipecat, kami berada di perahu yang sama dan harus bertanggung jawab untuk itu. Namun, kami harus menerima apa adanya. Itu tidak baik, kami frustrasi melihat Graham pergi,” ucap pemain asal Jerman itu.

Baca juga : Belum 7 Bulan Jadi Pelatih Chelsea, Graham Potter Dipecat

Sementara, Pelatih interim Chelsea Bruno Saltor mengungkapkan, sepekan terakhir adalah periode yang emosional bagi para pemain. Namun, dia mengapresiasi karena mereka masih mampu fokus menjalani pertandingan.

“Ini musim yang sulit bagi mereka. Untuk kembali dari apa yang kami alami dalam beberapa hari terakhir sungguh luar biasa,” kata Saltor.

Krisis kepercayaan diri pemain menjadi salah satu penyebab tumpulnya lini depan Chelsea. Gejolak yang terjadi sepanjang musim ini membuat mereka sulit fokus di setiap pertandingan.

Sementara, Liverpool juga tidak menampilkan performa yang lebih baik di laga. Mereka gagal meraih kemenangan di tiga pertandingan liga berturut-turut dan merusak harapan untuk finis di empat besar.

Baca juga : Gerindra Ogah Besar Kepala

“Hari ini, dua tim kurang percaya diri, tetapi benar-benar ber­juang. Kami baik-baik saja dengan raihan satu poin, banyak hal ba­gus. Kami menunjukkan banyak pertarungan. Kami akan terus berjalan,” ucap Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.