Dark/Light Mode

Etoo Kesal Afrika Jadi Tempat Uji Coba Vaksin Covid-19

Minggu, 5 April 2020 15:11 WIB
Samuel Etoo. (Foto : Istimewa)
Samuel Etoo. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah legenda sepakbola asal Benua Afrika menentang rencana profesor asal Prancis, Jean Paul Mira yang ingin mlakukan uji coba vaksin corona di benua Hitam itu. Tak terkecuali eks striker Barcelona, Samuel Eto’o.

“Benua Afrika bukan taman bermain untuk profesor. Itu ta- nah kami yang penuh kehidupan. Dasar Anak Setan!!” tulis Eto’o dalam kolom caption video percakapan profesor tersebut yang diposting ke akun instagram pribadinya, kemarin.

Selain Eto’o, eks pemain Chelsea, Demba Ba juga mengunggah video yang sama di akun twitter pribadinya. Dilansir Soccerway, kemarin, di kolom caption video tersebut, Demba Ba menilai rencana profesor itu tergolong tindakan rasis.

Baca juga : Top, RI Loloskan Resolusi PBB Tentang Atasi Covid-19

“Selamat datang di Barat, di mana orang kulit putih percaya diri mereka begitu superior sehingga rasisme dan kebodohan menjadi hal biasa. Waktunya Untuk Bangkit,” tulis Demba Ba dalam unggahannya itu.

Kekesalan juga ditunjukan legenda sepak bola Afrika lainnya, Didier Drogba. Dengan kalimat lebih santun lewat akun Twitter pribadinya, dia menilai lebih baik turut membantu meredakan pandemi virus corona yang terjadi di Afrika, bukan menjadikan mereka sebagai kelinci percobaan.

“Bantu kami menyelamatkan hidup di Afrika dan menghentikan penyebaran virus ini yang mengguncang seluruh dunia, alih-alih menganggap kami sebagai kelinci percobaan.

Baca juga : Ketua Parlemen Iran Positif Covid-19

Itu tidak masuk akal! Sebelumnya, video percakapan profesor Jean-Paul Mira yang mewacanakan pengujian vaksin BCG untuk mencegah covid-19 atau virus corona. Padahal vaksin itu sebelumnya digunakan untuk melawan virus TB.

Yang menjadi kontroversial dari pernyataan Jean-Paul Mira kemudian adalah dirinya mewacanakan untuk melakukan pengujian itu di Afrika.

“Jika saya bisa menjadi provokatif, bukankah kita harus melakukan penelitian ini di Afrika di mana tidak ada topeng (masih polos), tidak ada perawatan, tidak ada resusitasi?” tanya Profesor yang juga kepala unit perawatan intensif di Rumah Sakit Cochin di Paris itu.

Baca juga : Cegah Korupsi, KPK Tempatkan `Mata-mata` di Gugus Tugas Covid-19

Ide Jean-Paul Mira itu didukung Profesor Camille Locht, direktur penelitian di Inserm. Dia juga menilai bahwa Benua Afrika adalah lokasi strategis untuk melakukan pengujian vaksin tersebut. Sontak berbagai reaksi negatif pun hadir atas pernyataan tersebut. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.