Dark/Light Mode

Liga Inggris, Pemain Ogah Potong Gaji

Jumat, 10 April 2020 05:32 WIB
Para pemain Man City ikut menolak potong gaji yang diusulkan pemerintah Inggris. (Foto : Istimewa)
Para pemain Man City ikut menolak potong gaji yang diusulkan pemerintah Inggris. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan pemotongan gaji 30 persen di Liga Inggris masih menuai kontroversi. Para pemain ramai-ramai menolak usulan yang berasal dari pemerintah Inggris itu.

Serikat pesepakbola Inggris, PFA, menganggap pemerintah Inggris tidak adil menerapkan keputusan. Kenapa hanya atlet pesepakbola yang dipotong? Kenapa hal serupa tidak diarahkan terhadap kalangan manajer investasi atau para bankir?

Baca juga : 3 Perawat Inggris Pakai Plastik Sampah Rawat Pasien Corona

"Saya melihat cukup aneh. Pemerintah tidak menyadari olahraga ini telah menyumbang banyak terhadap ekonomi, dana yang sudah mengalir untuk membiayai inisiatif masyarakat ataupun pajak yang dihasilkan," kata kepala PFA Gordon Tayloy dilansir Reuters, Jumat (10/4) dini hari WIB.

"Mereka cuma menyorot pesepak bola, ketika ada atlet lain, bankir, manajer investasi atau profesi lain yang pendapatnya lebih besar," ujarnya menambahkan.

Baca juga : Siap-siap, Penumpang Mobil Dan Motor Akan Dibatasi

Protes keras juga disampaikan bintang Arsenal Mesut Ozil, Erkut Sogun. Dia mengajak para pemain Liga Inggris untuk menolak rencana pemotongan gaji yang tengah didiskusikan untuk diterapkan terkait pandemi Covid-19.

Dua sosok  mantan pemain timnas Inggris yakni Wayne Rooney dan Gary Neville juga menyatakan ketidaksetujuannya. Rooney berkata bahwa tidak semua pesepak bola dapat digeneralisir sebagai pekerjaan bergaji besar. Sedangkan Neville merasa para pesepak bola semestinya dimintai donasi, dan bukan dikenakan pemotongan gaji. 

Baca juga : Hindari Bangkrut, El Real Potong Gaji 20 Persen Pemain

Klub Manchester City juga tegas menolak potong gaji pemain. Mereka khawatir pemotongan ini berdampak pada masa depan pemain di klubnya. Untuk mengurangi beban keuangan, klub lebih memilih merumahkan staf karena berhentinya kompetisi.

Sebelumnya pemerintah Inggris meminta klub sepakbola di Liga Inggris untuk memotong 30 persen gaji pemain dan staf. Langkah dilakukan untuk penghematan di tengah pendemi Covid-19. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.