Dark/Light Mode

Skandal Barcagate, Rosell Yakin Dikerjain

Senin, 20 April 2020 06:22 WIB
Sandro Rossel, mantan Presiden Barcelona. (Foto : Istimewa)
Sandro Rossel, mantan Presiden Barcelona. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Eks Presiden Barcelona, Sandro Rosell yakin dirinya sengaja dipenjarakan untuk kasus pencucian uang pada 2014 lalu. Kasus itu membuat dia mundur dari jabatannya dan digantikan oleh Josep Maria Bartomeu.

Kasus pencucian uang yang menjerat Rosell mulai mencuat di tahun 2014. Kasus itu membuatnya mengundurkan diri dari jabatan Presiden Barcelona yang diembannya sejak 2010.

Rosell didakwa menerima komisi yang tidak wajar dari kerjasama dengan tim nasional Brazil. Penyelidikan pun dilakukan dan Rosell mulai ditahan pada Mei 2017.

Dalam persidangan, dia sempat dituntut oleh jaksa dengan enam tahun hukuman penjara. Namun, tuduhan kepada Rosell ini kemudian tak terbukti. Dia berhak mendapat kebebasan pada April 2019 setelah 20 bulan di penjara.

Baca juga : Waswas Klub Bangkrut, Pemain AS Roma Rela Tak Digaji 4 Bulan

Rossell kini mulai buka suara terkait kasus yang menjeratnya tersebut. Dia yakin secara sengaja dijebloskan ke penjara karena kedudukanya sebagai Presiden Barcelona. “Jika saya bukan Presiden Barca, saya tidak akan dipenjara. Itu sudah tidak diragukan lagi,” katanya.

Dia menyebutkan, ada 72 kali inspeksi dari kantor pajak setelah dirinya terpilih sebagai presiden Barcelona yang terpilih. Sebelum dia menjadi presiden, malah tidak ada inspeksi keuangan.

Selama Rossell berkuasa, El Barca berhasil merengkuh dua gelar La Liga, satu Copa del Rey dan satu Liga Champions. Belakangan posisi Rosell digantikan oleh Bartomeu yang juga diterpa berbagai masalah.

Baru-baru ini, enam direksi Eks Presiden Barcelona, Sandro Rosell yakin dirinya sengaja dipenjarakan untuk kasus pencucian uang pada 2014 lalu. Kasus itu membuat dia mundur dari jabatannya dan digantikan oleh Josep Maria Bartomeu.

Baca juga : Pelatih Barcelona Nggak Yakin La Liga Dilanjutkan

Keputusan itu diambil karena kepemimpinan Bartomeu dinilai korup. Rosell adalah orang yang membawa Neymar ke Barcelona. Jika saja Rosell saat ini masih menjabat presiden klub, Neymar akan dibawa pulang ke Catalan.

Neymar adalah salah satu pembelian Barcelona di era kepemimpinan Rosell pada 2013. Dibeli dari Santos dengan banderol sekitar 57 juta euro, transfer Neymar diketahui bermasalah.

Sejatinya Rosell sudah memanipulasi nilai transfer Neymar yang ternyata mencapai angka 80-90 juta euro. Ini dilakukan demi menyeimbangkan neraca keuangan klub. Setelahnya Rosell jatuh, dia lantas ditangkap karena terlibat kasus penjualan citra timnas Brasil pada 2017 dan harus mendekam di penjara.

Kebetulan di tahun yang sama pula, Neymar dilepas ke Paris Saint-Germain dengan harga 220 juta euro. Kepergian Neymar sampai saat ini belum bisa digantikan oleh pemain baru, baik itu Ousmane Dembele maupun Philippe Coutinho.

Baca juga : Konflik Internal, Barcelona Diambang Kebangkrutan

Wajar jika rumor soal kembalinya Neymar memanas lagi belakangan ini. Apalagi Neymar dikabarkan tidak lagi betah berseragam PSG. Meski begitu PSG tentu takkan melepasnya dengan harga murah dan Barcelona diklaim sedang kesulitan keuangan.

Terkait rumor itu, Rosell takkan pikir panjang untuk membawa kembali Neymar jika memang dia masih presidennya. “Tak diragukan lagi, saya tentu akan membeli Neymar,” ujar Rosell kepada Mundo Deportivo. [OPS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.