Sebelumnya
Ke depan, mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, masih akan terus melihat progress perkembangan pelabuhan yang akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur tersebut.
“Tentunya, pelabuhan yang juga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, diharapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik di tanah air kita,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir mengungkapkan, Dermaga MNP Tahap 1A, 1B dan 1C yang diresmikan tersebut, memiliki panjang total 1.280 meter dan dibangun PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di atas lahan seluas 52 hektare (Ha).
Erick bilang, pelabuhan ini dibangun untuk menopang pertumbuhan perekonomian di wilayah timur Indonesia.
Bahkan, sesuai arahan Presiden Jokowi pada 3 tahun lalu, bahwa kekuatan pelabuhan BUMN harus disatukan untuk menjadi pemain global, meningkatkan efisiensi dan mendorong penurunan biaya logistik nasional.
Baca juga : Harga Beras Rawan Semakin Ugal-ugalan
Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, maka diawali dengan mengkonsolidasikan Pelindo I, II, III dan IV, yang kini menjadi salah satu dari 20 pelabuhan terbaik dunia dari semua pelabuhan di Asia Tenggara.
“Kami berkomitmen, penataan 122 pelabuhan lainnya akan terus dilakukan, yakni melalui monitoring sistem pelabuhan yang terintegrasi,” terang Erick.
Sejauh ini, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) menghadirkan 3 pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur di sekitarnya. Serta mengintegrasikan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.
Oleh karena itu, hadirnya Makassar New Port menjadi sangat penting sebagai gerbang dunia untuk Kawasan Indonesia Timur.
“Kami terus konsolidasikan dari segi keuangan. Alhamdulillah (Pelindo), saat ini profit Rp 3,9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo senilai Rp 5,4 triliun dan terus bertahap sampaiRp 10 triliun,” jelasnya.
Baca juga : Pangan Murah Nggak Boleh Salah Sasaran
Hal ini diamini Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono. Dipaparkannya, pihaknya menghadirkan PSN MNP guna mendukung upaya Pemerintah yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Pembangunan MNP Tahap 1A, 1B dan 1C ini, menyerap investasi senilai Rp 5,4 triliun. Dan masih berlanjut dengan pengadaan peralatan bongkar muat, penambahan fasilitas dan pengembangan MNP Tahap 1D yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan pasar.
“Dengan anggaran investasi hingga Rp 10 triliun,” ungkapnya.
Ia memastikan, keseluruhan alat telah mendukung green port atau terelektrifikasi telah menggunakan listrik.
Tak hanya itu, MNP telah dilengkapi dengan Integrated Planning dan Control Room (PnC), sebuah langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas dan logistik secara terpusat.
Baca juga : Fiorentina Vs Lazio, Ngejar Tiket Eropa
Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan danmendukung daya saing logistik nasional, dengan cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar.
“Namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua,” terangnya.
Kini, dengan pelayanan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari, kehadiran MNP nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar. Dan terintegrasi dengan rel kereta api kian menghubungkan kota-kota di Sulawesi.
“Kami harapkan, semua ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara luas,” tandasnya. IMA
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Senin, 26 Februari 2024 dengan judul "MNP, Pelabuhan Terbesar Kedua Resmi Beroperasi Biaya Logistik Dipangkas, Indonesia Timur Bergeliat"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.