BREAKING NEWS
 

Gandeng Gojek Cs, Pemerintah Perluas Penyaluran KUR UMKM

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Rabu, 23 September 2020 22:55 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menggandeng sejumlah platform digital yaitu Gojek, Grab Indonesia, Tokopedia, dan Shopee Indonesia untuk memperluas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dalam rangka meningkatkan peran UMKM dalam peningkatan perekonomian, pemerintah memberikan kemudahan akses, penundaan pembayaran dan menyediakan tambahan subsidi bunga sehingga murah.

“Pemerintah juga meringankan UMKM melalui pelonggaran kebijakan KUR,” kata Airlangga saat acara Penyaluran KUR bagi UMKM Mitra Platform Digital di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (23/9)

Menurut Airlangga, pelonggaran kebijakan KUR tersebut merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan untuk memperkuat daya beli (demand) dan produksi (supply). Pemerintah telah mengalokasikan anggaran PEN untuk UMKM sebesar Rp 123,46 triliun dari anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 695,20 triliun pada 2020. Program PEN tersebut masih akan berlanjut hingga 2021.

Baca juga : Pemerintah Genjot Pembangunan Pelabuhan Patimban

Pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional dimana kontribusi UMKM mencapai sebesar 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja (116,9 juta tenaga kerja).

Pelonggaran kebijakan KUR tersebut berupa pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen, sampai dengan Desember 2020, sehingga suku bunga KUR tahun 2020 menjadi 0 persen untuk semua jenis skema KUR; KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus, dan KUR TKI.

Pelonggaran kebijakan KUR adalah penundaan angsuran pokok KUR dengan jangka waktu paling lama 6 bulan, relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR, dan relaksasi pemenuhan persyaratan administrasi dalam proses pengajuan KUR. Selain itu, Pemerintah juga menunda penetapan target penyaluran KUR sektor produksi 2020 yang sebelumnya ditetapkan sebesar 60 persen, sehingga penyaluran KUR untuk sektor perdagangan tidak dibatasi lagi maksimum 40 persen.

Adsense

Penundaan penetapan target sektor produksi ini rencananya akan dilaksanakan sampai dengan 2021 atau sewaktu-waktu sesuai perkembangan kondisi perekonomian.

Baca juga : Pemerintah Perlu Ancang-ancang Hadapi Penurunan Produksi Pangan

Bentuk dukungan Pemerintah terhadap UMKM selanjutnya yaitu dengan membuat skema KUR baru yaitu KUR Super Mikro. Sasaran utamanya ialah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif. 

Skema tersebut disalurkan dengan suku bunga 0 persen sampai dengan 31 Desember 2020. Pemerintah juga memberikan kemudahan persyaratan seperti tidak ada jaminan tambahan dan minimum lama usaha calon penerima KUR dan digantikan dengan keikutsertaannya dalam program pendampingan atau pelatihan.

Salah satu bentuk implementasi kebijakan penguatan UMKM adalah dengan penyaluran KUR yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh 3 Bank Penyalur KUR yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI bagi UMKM mitra platform digital yang digelar hari ini. Total KUR yang disalurkan oleh Bank Penyalur KUR pada hari ini mencapai Rp 31,08 miliar yang diberikan kepada 294 debitur UMKM. 

Dari total penyaluran KUR hari ini terdapat pula penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp 70 juta kepada 8 UMKM. Penyaluran KUR hari ini merupakan tahap awal yang akan ditindaklanjuti dengan penyaluran KUR kepada 12 juta UMKM mitra platform digital yang potensial menerima KUR.

Baca juga : Pengadilan Israel Perintahkan Pembongkaran Masjid

Realisasi KUR hari ini menambahkan kembali kinerja penyaluran KUR dari Januari-18 September 2020 yang telah mencapai Rp 111,21 triliun (58,53 persen dari target penyaluran KUR tahun 2020 sebesar Rp190 triliun) dan diberikan kepada 3,28 juta debitur. 

“Penyaluran KUR yang sangat baik tersebut juga diikuti dengan kualitas KUR yang terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dengan tingkat NPL KUR terjaga sebesar 0,87 persen pada posisi September 2020,” katanya.

Di tengah masa pandemi Covid-19 terdapat permintaan penambahan plafon KUR dari beberapa penyalur KUR. Hal tersebut menjadikan total plafon KUR tahun 2020 yang telah didistribusikan sebesar Rp 208,85 triliun. Jumlah tersebut termasuk Rp 11,3 triliun plafon KUR Super Mikro dan permintaan tambahan plafon KUR untuk skema lainnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense