BREAKING NEWS
 

Balitbanghub Gandeng Unpatti Teliti Ambon New Port

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : FAQIH MUBAROK
Minggu, 20 Juni 2021 10:02 WIB
Balitbanghub kerjasama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) meneliti pembangunan Ambon New Port. (Foto: Humas Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) bekerjasama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) untuk penelitian menggali dan mengembangkan sumber daya di sektor transportasi.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan Gunung Hutapea mengatakan, kajian yang berasal dari isu-isu strategis di wilayah Maluku iki nantinya dapat diaplikasikan dan mendapatkan hasil yang maksimal.

"Untuk dapat menggali potensi kolaborasi, perlu adanya koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Maluku ataupun masukan dari Unpatti," katanya dalam keterangan resminya, Minggu (20/6).

Baca juga : Partainya Putin Gandeng Golkar Kerja Sama Politik Dan Ekonomi

Beberapa isu strategis yang berada di Maluku, salah satunya adalah pembangunan Ambon New Port. Pembangunan tahap pertama pelabuhan ini sebesar 400 meter x 90 meter dinilai perlu pengamatan lebih lanjut.

"Pembangunan tahap 1 ini memang perlu diuji dulu seberapa besar kapasitas eksistingnya, bila produksinya melebihi dari ekspektasi, pasti tahap kedua akan dibangun lagi," jelasnya.

Adsense

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Maluku Mochammad Malawat mengatakan, Pelabuhan Perikanan adalah yang pertama dibangun di Ambon New Port.

Baca juga : Gandeng UGM, Kemenhub Teliti Pengembangan Transportasi Ibu Kota Baru

"Untuk Pelabuhan perikanan tersebut, sudah ada perjanjian antara Menteri Perhubungan dengan Menteri KKP, itu posisinya untuk Ambon New Port," jelasnya.

Selain isu, strategis tentang Ambon New Port, Malawat menuturkan, di tahun 2021 ini, Maluku mendapat tambahan 4 rute udara untuk penerbangan perintis. Kemudian, dengan adanya usulan istana mini di Banda Neira menjadi Istana Presiden, maka perlu ada upaya perpanjangan runway bandara di Banda Neira yang semula 960 meter menjadi 1400 meter.

"Hal ini membutuhkan kajian kolaborasi antara Balitbanghub, Unpati, dan Dinas Perhubungan Provinsi. Tentunya Seaplane juga menjadi perhatian kami selanjutnya," ujarnya.

Baca juga : Dinikahi Agen Properti

Malawat menegaskan, hasil studi terkait Seaplane dari Balitbanghub sangat diperlukan guna menentukan titik-titik floating jetty.

Rektor Unpatti Saptenno mendukung pengembangan penelitian dan kolaborasi riset transportasi yang dilakukan bersama Balitbanghub. Menurutnya, kunjungan ini menjadi penting, karena dapat menjadi wadah untuk menggali potensi-potensi kolaborasi penelitian.

"Dengan kunjungan ini kami dapat menyampaikan informasi berbagai isu strategis seputar perhubungan di Maluku, ini penting karena kedepan ada proyek-proyek nasional yang akan datang di Maluku. Misalnya Lumbung Ikan Nasional, Ambon New Port, serta Blok Masela, yang membutuhkan infrastruktur perhubungan yang baik, aman, dan melayani masyarakat," ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense