BREAKING NEWS
 

Sempat Kewalahan Karena Dilempar Tali, KKP Berhasil Tangkap Kapal Pencuri Ikan Asal Malaysia

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Kamis, 29 Juli 2021 21:37 WIB

 Sebelumnya 
Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono menjelaskan soal terhambatnya pengejaran karena propeller kapal pengawas terlilit tali yang dilempar para pencuri ikan tersebut. Namun, dengan sigap tali tersebut berhasil dilepas sehingga pengejaran dapat dilanjutkan.

"Pengejaran sempat terhenti, namun aparat kami sigap untuk mengatasi keadaan tersebut,” terang Ipunk.

Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan oleh awak kapal pengawas, tampak bahwa kapal tersebut berusaha untuk menghilangkan jejak dengan cara mematikan Global Positioning System (GPS) pada saat beroperasi di wilayah perairan Indonesia.

Baca juga : KKP Berhasil Ringkus Pencuri Ikan Asal Myanmar

Hal tersebut dilakukan, agar posisi kapal tidak terekam di GPS yang nantinya akan digunakan untuk pembuktian. Selain itu, kapal tersebut juga tidak mengibarkan bendera kapal, agar dikira sebagai kapal Indonesia.

“Mereka mematikan GPS untuk menghilangkan jejak. Bendera kapal juga tidak dikibarkan di atas kapal,” jelas Ipunk.

Namun, Ipunk memastikan bahwa aparat penegak hukum Indonesia telah dibekali dengan kemampuan pemeriksaan dan penyidikan yang baik. Sehingga, tidak akan menghalangi proses hukum yang berjalan.

Baca juga : Catat Kekurangan, KPK Beri Masukan Perbaikan Penyaluran Bantuan UMKM

Dengan penangkapan kapal asing ilegal tersebut, KKP telah menangkap 125 kapal selama 2021. Terdiri dari 81 kapal ikan Indonesia yang melanggar ketentuan dan 44 kapal ikan asing yang mencuri ikan.

44 kapal asing yang dimaksud terdiri dari 15 kapal berbendera Malaysia, 6 kapal berbendera Filipina dan 23 kapal berbendera Vietnam.

Selain gigih memberantas illegal fishing, KKP juga terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan, dengan menangkap 62 pelaku destructive fishing seperti bom ikan, setrum maupun racun. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense