BREAKING NEWS
 

Merasa Terancam, China Genjot Anggaran Militer Rp 3.000 Triliun

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Selasa, 7 Maret 2023 00:51 WIB
Perdana Menteri China Li Keqiang menyampaikan pidato terakhirnya pada rapat paripurna Kongres Rakyat Nasional, Minggu (5/3), di Beijing. Berbeda dengan Xi Jinping yang memasuki masa jabatan ketiga, kiprah Li Keqiang di Politbiro Partai Komunis China (PKC) telah berakhir. Ia telah menyelesaikan dua kali masa jabatan dan tidak diperpanjang. (Foto File Associated Press)

 Sebelumnya 
Pasalnya, diketahui bahwa anggaran pertahanan yang dilaporkan China tahun 2023 itu hanya seperempat dari anggaran pertahanan AS. Namun banyak diplomat dan pakar asing meyakini Beijing tidak melaporkan jumlah anggaran sebenarnya.

Anggaran pertahanan AS untuk tahun fiskal 2023 disahkan sebesar 858 miliar dolar AS (sekitar Rp 13.129 triliun) dalam pengeluaran militer dan mencakup pen￾danaan untuk pembelian senjata, kapal dan pesawat, serta dukung￾an untuk Taiwan dan Ukraina yang melawan invasi Rusia.

Baca juga : Tahun ini, Ridwan Kamil Bidik Investasi ke Jabar Rp 188 Triliun

“Angkatan bersenjata fokus pada tujuan peringatan seratus tahun Tentara Pembebasan Rakyat 2028. Harus bekerja untuk melakukan operasi militer, meningkatkan kesiapan tempur, dan kemampuan militer,” terang Li.

Terkait target pertumbuhan ekonomi yang rendah, Pemerintah China tidak mau memaksakan karena negaranya baru saja melepas aturan pembatasan nasional akibat Covid-19 akhir 2022. Mereka berharap, perekonomian China kembali meroket dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga : Wisudawan Termuda Unisba, Lulus Kedokteran Di Usia 20 Tahun

“Penting untuk memprioritaskan stabilitas ekonomi serta menetapkan tujuan untuk menciptakan sekitar 12 juta pekerjaan baru tahun ini. Target ini naik dari tahun lalu, yakni setidaknya 11 juta pekerjaan,” menurut laporan Li.

Ekonomi China hanya mampu tumbuh 3 persen pada tahun lalu. Angka tersebut jauh dari target Pemerintah pada 2022 sekitar 5,5 persen. Angka tersebut merupakan pertumbuhan paling lambat di negara itu dalam hampir setengah abad.

Baca juga : Krakatau Steel Lepas Saham Anak Usaha ke Chandra Asri Rp 3,24 Triliun

Kini, China menjadi negara dengan personel militer terbesar di dunia. Langkah Pemerintahan Presiden Xi Jinping dan jajarannya itu tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi AS.

Tingginya anggaran belanja militer China bahkan menjadi barometer negara adidaya tersebut untuk menilai seberapa agresif Negeri Tirai Bambu akan memperkuat militernya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense