BREAKING NEWS
 

Kerja Bareng Kedubes Inggris, SAFEnet Plus Get Safe Online UK

Get Safe Online Diluncurkan 20 April

Reporter & Editor :
MUHAMMAD RUSMADI
Senin, 19 April 2021 23:11 WIB
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins. [Foto: FB British Embassy Jakarta]

 Sebelumnya 
Sementara Kepala Subdivisi Digital At-Risks, SAFEnet / Southeast Asia Freedom of Expression Network, Ellen Kusuma mengatakan, maraknya penyebaran gambar intim non-konsensual atau yang banyak disebut revenge porn — istilah yang menyiratkan untuk menyalahkan korban, tentunya tidak boleh berlangsung terus, dan hal menunjukkan betapa buruknya situasi ini di tengah pandemi Covid-19, karenakan maraknya masyarakat mengakses teknologi digital.

“Semua aspek yang mendukung para korban, mulai dari pelayanan, pertolongan, hingga pengaduan polisi, dan proses persidangan menghadapi tantangan yang berat, dari maraknya kasus dan kurangnya dukungan. Bahkan, sebelum pandemi terjadi,” tukas Ellen.

Baca juga : Kampanye Komunikasi Pemasaran UEA-Indonesia Dimulai

Ia menjelaskan, misi Awas KBGO dari SAFEnet adalah agar publik memiliki platform rujukan ketika terjadi Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Lalu, mendapatkan pengetahuan tentang kekerasan berbasis gender online dalam bahasa Indonesia, serta memperoleh literasi digital agar dapat mengkomunikasikan hal ini secara tajam.

Ellen menambahkan, materi yang diedarkan secara luas, sekaligus memperkuat dukungan bagi para korban. “Kami senang program ini telah memberikan dukungan terhadap kebutuhan para korban. Karena dari umpan balik yang kami terima, korban senang dapat mengetahui lebih jauh kompleksitas kekerasan berbasis gender online yang menimpa mereka dari informasi yang disebarkan melalui website Awas KBGO dan media sosial,” ujarnya.

Baca juga : Ibu-ibu Ethiopia Masakin Menu Buka Puasa Untuk Warga Indonesia

Lebih lanjut Ellen menambahkan, pihaknya senang mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Inggris Jakarta dan Get Safe Online, serta mitra lainnya, seperti Komnas Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Bareskrim Polri, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Sedangkan Peter Davies, Global Ambassador dari Get Safe Online mengatakan, Get Safe Online telah memberikan layanan pendidikan dan kesadaran publik secara gratis dan dapat diakses terkait risiko online selama lebih dari 10 tahun. Juga memiliki reputasi terpercaya di antara komunitas keamanan siber dan publik.

Baca juga : Gandeng Iwan Tirta, Dubes RI Untuk Korsel Luncurkan Diplomasi Batik

Baru-baru ini, ungkapnya, Get Safe Online telah memperluas layanannya ke 22 negara di seluruh Persemakmuran Inggris Raya. Meluncurkan situs web terbaru di Indonesia, diakui Peter sangatlah penting. Dengan harapan, website ini dapat menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas di seluruh negeri di dunia digital yang terus berubah.

“Terima kasih kami kepada SAFEnet dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang telah membantu mewujudkan agenda ini,” pungkasnya. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense