Dark/Light Mode

Termasuk Limbah Berbahaya Dan Beracun

Timbunan Sampah Elektronik Ancam Kesehatan Warga

Senin, 27 Mei 2019 04:25 WIB
Sampah elektronik. (Foto : Istimewa).
Sampah elektronik. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak masyarakat mengumpulkan sampah elektronik (e-waste). Jika sampah elektronik dibuang sembarangan, zat kimia dan logam beratnya bisa mencemari lingkungan. Pemprov DKI Jakarta juga sudah menyediakan kotak sampah elektronik di 30 titik.

Sementara itu di kalangan masyarakat, penanganan sampah elektronik belum sepenuhnya dipahami. Maklum sampah elektronik banyak masih laku dijual, baik ke orang lain maupun tukang rongsokan.

Seorang warga, Dhika menuturkan, selama ini barang elektronik bekas, yang dalam kondisi baik ataupun rusak, asal laku dijual yah dijual. Sisanya dibuang ke tong sampah. “Kalau bisa diduitin kenapa nggak?” katanya.

Menurutnya, sampah elektronik yang gak laku dijual yang jadi masalah. Maka dari itu dia menyambut baik upaya pemerintah menyediakan kotak sampah khusus. “Asal lokasinya gak jauh, misalnya deket perumahan, males juga kan nganter sampah musti naik ojek dulu,” imbuhnya.

Baca juga : Erick dan Sandi Sering WhatsApp dan Video Call

Senada dengan itu, Rudi mengaku, barang-barang elektronik bekas bisa mendatangkan rupiah. “Handphone mati, tab rusak, sampe LCD udah pecah pun ada yang mau bayarin, meski duitnya cuma cukup beli rokok,” ujarnya.

Dia mengusulkan, kalau pemerintah serius mending warga yang buang sampak elektronik dikasih reward. “Kalau ada hadiah atau dikasih apa kek orang kan juga mau buang sampah elektronik pada tempatnya,” tambahnya.

Warga lainnya, Ofan berpendapat, sebaiknya pemerintah menggandeng para pengusaha rongsokan terkait penanganan sampak elektronik. Apalagi di Jakarta dan sekitarnya, tukang rongsokan siap selalu menampung barang elektronik bekas.

“Tiap hari tukang barang bekas lewat depan rumah, selalu aja nanyain ada barang apa nggak, gue pernah ngasih tv bekas sama aki motor bekas orangnya girang banget, katanya yang begituan paling dicari,” ungkapnya.

Baca juga : Presiden Beri Bantuan Pembangunan Rumah Korban

Sebelumnya, Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rosa Ambarsari mengatakan, masyarakat harus mengetahui benda apa saja di rumah mereka yang termasuk sampah elektronik. “Jangan sampai dibuang sembarangan karena kan termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),” katanya.

Menurutnya, belum semua masyarakat tahu dan paham bahwa sampah elektronik tidak hanya berdampak terhadap pencemaran lingkungan namun bisa berdampak terhadap kesehatan jika tidak diolah dengan benar, seperti pembakaran.

Selain mengedukasi masyarakat, pihaknya sudah memulai program pengolahan e-waste pada Maret 2017, dan kini telah menyediakan sarana untuk mengumpulkan sampah elektronik.

Sarana tersebut berupa pengumpulan melalui kotak sampah elektronik (drop box e-waste) yang tersebar di 30 titik di ibu kota. Pengumpulan e-waste dilakukan suku dinas lingkungan hidup dan layanan jemput.

Salah satu drop box e-waste (kotak sampah elektronik) milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tersebar di 30 titik. (Foto : ANTARA). 

Baca juga : 7 Gempa Tektonik Guncang Sumba Barat NTT

“Drop box ada di 10 halte busway, Stasiun Kereta Juanda dan Cikini, balai kota, saat ‘car free day’ di Bundaran HI, sekolah dan kantor. Kalau ada kantor yang minta drop box, juga bisa kita kasih,” ujar Rosa.

Dia menambahkan, sampah elektronik yang telah dikumpulkan akan disimpan sementara di gudang yang ada di DLH DKI Jakarta. Nantinya, e-waste tersebut akan dikelola pihak ketiga yang sudah diberi izin pengolahan sampah elektronik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH).

Berdasarkan data DLH DKI Jakarta, jumlah e-waste yang paling banyak diterima berasal dari pengumpulan Suku Dinas (sudin) Lingkungan Hidup. Pada 2017, sudin menyumbang sebanyak12.722 sampah elektronik dan meningkat sebanyak 27.610 pada 2018. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.