Dark/Light Mode

Virus Antraks Makan Korban Jiwa

Irma Suryani Chaniago: Baiknya Hati-hati Konsumsi Daging

Jumat, 7 Juli 2023 07:20 WIB
Irma Suryani Chaniago, Anggota Komisi IX DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Irma Suryani Chaniago, Anggota Komisi IX DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Virus Antraks yang menimbulkan korban jiwa, ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Peristiwa itu dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurutnya, satu warga yang meninggal karena Antraks, adalah warga Pedukuhan Jati, Kelurahan Candirejo.

Saat ada laporan dari Rumah Sakit (RS) Sardjito terkait orang meninggal karena Antraks, lanjut Dewi, Dinas Kesehatan langsung menelusurinya.

Baca juga : Masdalina Pane: Kuburkan 3 Meter Di Bawah Tanah

"Yang bersangkutan laki-laki, 73 tahun. Dia ikut menyembelih dan mengkonsumsi daging ternak yang terinfeksi Antraks,” katanya.

Untuk menelusuri kasus ini, Dinkes Gunungkidul telah mengambil125 sampel di daerah terpapar. "Hasilnya, 85 orang positif Antraks," tandasnya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, kasus kematian disebabkan Antraks di Gunungkidul, baru terjadi saat ini. "Kasus Antraks selalu ada sejak 2016. Tapi, baru ada korban yang meninggal tahun ini," ujarnya, kemarin.

Baca juga : Wapres Wanti-wanti Ekonomi Bisa Rontok

Pada 1 Juni lalu, pasien berinisial WP (72 tahun) masuk ke RS Panti Rahayu dengan keluhan gatal-gatal, bengkak dan luka. Saat dites, ditemukan bahwa kondisinya positif spora Antraks dari sampel tanah tempat penyembelihan sapi.

Lantas, apa langkah yang perlu dilakukan agar penyebaran Virus Antraks tidak meluas? Berikut wawancara dengan Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mengenai hal ini.

Apa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Virus Antraks?

Baca juga : FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U20 Di Bali, Dampaknya Serius Buat Indonesia

Hewan yang sudah mati, harus dikubur. Ini bisa dilakukan masyarakat sebagai langkah pencegahan.

Sedangkan hewan di sekitar wilayah endemis Antraks yang belum terinfeksi, harus diberikan vaksin agar tidak terpapar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.