Dark/Light Mode

7 Tahun Diterapkan, Sistem PPDB Keluar Dari Rel Tujuan

Satriwan Salim: Banyak Praktik Jual Beli Kursi Dan Pungli

Rabu, 12 Juli 2023 07:20 WIB
Satriwan Salim, Koordinator Nasional P2G. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Satriwan Salim, Koordinator Nasional P2G. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saat ini, mendapat sorotan dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

Dalam catatannya, P2G menyarankan Kementerian Pendidi­kan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meninjau ulang dan mengevaluasi sistem PPDB.

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, evaluasi serta peninjauan ulang sistem PPDB sangat penting. Karena, kata dia, tujuan utama PPBD mulai melenceng dari relnya.

Baca juga : Irma Suryani Chaniago: Baiknya Hati-hati Konsumsi Daging

"Seharusnya, PPDB adalah sistem yang bertujuan baik, untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan," kata Satriwan, kemarin.

Dia menambahkan, setelah tujuh tahun kebijakan ini diterapkan, banyak masalah yang muncul. Antara lain, terdapat ke­curangan dalam penerimaan peserta didik.

“Menyedihkan, anak-anak yang seharusnya berhak masuk melalui jalur zonasi karena tinggal dekat dengan sekolah, justru terlempar dari sistem karena ada indikasi jual beli tempat,” tegasnya.

Baca juga : Tahun Depan, PT Kenari Djaja Berencana Go Public

Ada juga persoalan migrasi domisili Kartu Keluarga (KK) calon siswa ke wilayah sekitar sekolah favorit. Hal ini, lanjut Satriwan, umumnya terjadi di wilayah yang punya sekolah unggulan.

Modusnya, dengan memasukkan atau menitipkan nama calon siswa ke KK warga sekitar. "Kasus seperti itu, pernah terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur dan Kota Bogor,"tandasnya, kemarin.

Lantas, bagaimana mengatasi persoalan tersebut? Berikut wawancara dengan Satriwan mengenai hal ini.

Baca juga : Henry Indraguna: Sistem Proporsional Tertutup Seperti Beli Kucing Dalam Karung

Apa solusi permasalahan yang Anda paparkan dalam pengantar wawancara ini?

Pemerintah perlu membangun unit sekolah baru (USB), atau tambahan ruang kelas. Tapi, dengan mempertim­bangkan keberadaan sekolah swasta agar mereka tetap punya siswa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.