Dark/Light Mode

Jangan Anggap Enteng Dugaan Bocornya 337 Juta Data Penduduk

Pratama Persadha: Ini Ancaman Serius Bagi Masyarakat Dan Negara

Minggu, 23 Juli 2023 07:20 WIB
Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC. Foto: Istimewa
Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat dihebohkan dugaan bocornya 337 juta data penduduk di Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kebocoran data ini, awalnya diungkap lewat postingan Twitter Daily Dark Web (@DailyDarkWeb). Postingan itu, lalu diunggah ulang Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.

“Kali ini, yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil. Sebanyak 337 juta data,” tulis Teguh di akun Twitter-nya, Minggu,16 Juli 2023.

Dia juga menyebutkan, 337 juta data Dukcapil itu, dibocorkan pelaku kejahatan di situs Breach Forums. Data yang diungkap antara lain, nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ayah, NIK ibu, nomor akta kelahiran, akta nikah dan lain-lain.

Baca juga : Muhammad Rifqinizamy Karsayuda: Masalah Ini Warning Untuk Kita Semua

Dari tangkapan layar yang dibagikan Daily Dark Web dan Teguh, pelaku kejahatan siber itu menggunakan nama akun RRR di situs Breach Forums.

Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya masih melakukan audit investigasi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengenai dugaan kebocoran data ini.

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih belum menemukan jejak kebocoran data pada Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat online yang dijalankan Ditjen Dukcapil Kemendagri.

“Format elemen data yang ada di breachforums, tidak sama dengan format elemen data yang terdapat pada database Kependudukan Ditjen Dukcapil,” kata Teguh dalam keterangannya,Jumat (21/7).

Baca juga : Pakar Siber: Banyak Kebocoran Data, Ancaman Serius Bagi Negara Dan Masyarakat

Meski demikian, ia mengatakan, proses audit investigasi masih terus berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendalami dugaan kebocoran data, termasuk database yang ada di Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota.

“Sekaligus mitigasi preventif untuk pencegahan pada masa yang akan datang,” jelas Teguh.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha mengingatkan, dugaan kebocoran data ini jangan dianggap enteng. Hal tersebut juga diingatkan Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Rifqinizamy Karsayuda.

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut pandangan Pratama Persadha.

Baca juga : Pratama Dahlian Persadha: Pemilih Ditawari Belanja Online Di Market Place

Bagaimana analisa Anda tentang dugaan kebocoran data ini?

Informasi kebocoran data tersebut, diunggah pada sebuah forum yang biasa digunakan untuk melakukan jual beli data.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.