Dark/Light Mode

Jangan Anggap Enteng Dugaan Bocornya 337 Juta Data Penduduk

Pratama Persadha: Ini Ancaman Serius Bagi Masyarakat Dan Negara

Minggu, 23 Juli 2023 07:20 WIB
Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC. Foto: Istimewa
Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC. Foto: Istimewa

 Sebelumnya 
Data ini didapatkan pada 14 Juli 2023, oleh seseorang dengan nama samaran "RRR". Yang dia dapatkan adalah, 337 juta data penduduk Indonesia. Dia mengklaim, mendapat­kan data itu dari server dukcapil.kemendagri.go.id.

Apa contoh data yang bocor itu?

Ada beberapa field yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Terdapat field “NAMA_LGKP_IBU”.

Data nama lengkap ibu kandung ini, biasanya digunakan sebagai lapisan keamanan tambahan di sek­tor perbankan. Karena, nama ibu kandung adalah sebuah data yang tidak diketahui orang banyak atau orang lain.

Baca juga : Muhammad Rifqinizamy Karsayuda: Masalah Ini Warning Untuk Kita Semua

Bahaya dong...

Iya, betapa bahayanya jika data nama ibu kandung itu, sampai jatuh ke pelaku tindakan kriminal dan penipuan. Jika digabungkan dengan kebocoran data lainnya, maka bisa mendapatkan profil yang cukup lengkap dari calon korban. Seperti nama, nomor induk kependudukan, nomor kartu keluarga, alamat, nomor handphone, alamat email, nomor rekening dan lain-lain. Sehingga, pelaku kejahatan bisa leluasa melaku­kan penipuan dengan metode social engineering dengan menggunakan data tersebut.

Apa contoh bahaya lainnya?

Lebih bahaya lagi jika data yang bocor itu digunakan untuk membuat identitas palsu. Kemudian, digunakan untuk melakukan tindakan terorisme. Sehingga, yang data pribadinya di­gunakan itu, akan mendapat tuduhan sebagai teroris atau kelompok pen­dukungnya.

Baca juga : Pakar Siber: Banyak Kebocoran Data, Ancaman Serius Bagi Negara Dan Masyarakat

Bagi lembaga negara, apa bahayanya kebocoran data ini?

Jika sumber kebocoran diklaim berasal dari salah satu lembaga pemerintahan, pihak lain akan menyimpulkan, keamanan siber sektor Pemerintah kita rendah. Ini akan mencoreng nama baik Pemerintah. Di mata masyarakat Indonesia, maupun dunia. Karena, Pemerintah dianggap tidak sanggup melakukan pengamanan siber untuk institusinya.

Padahal, banyak pihak yang me­miliki kompetensi tinggi seperti Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Analisa Anda, kebocoran itu terjadi di mana?

Baca juga : Pratama Dahlian Persadha: Pemilih Ditawari Belanja Online Di Market Place

Ada beberapa field yang diduga bocor, yaitu EKTP_CREATED_ DATE, EKTP_CREATED_BY, EKTP_UPDATED_DATE, EKTP_ UPDATED_BY, EKTP_UPLOAD_ LOCATION, EKTP_BATCH serta E K T P _ C U R R E N T _ S TAT U S _ CODE. Itu data yang terkait dengan penerbitan EKTP.

Namun, sample data yang diberi­kan akun anonim "RRR" itu, masih kosong semua.

Selain data yang terkait dengan EKTP, ada beberapa field seperti IP_ PET_REG, NAMA_PET_ENTRI, NIP_PET_ENTRI, TGL_ENTRI yang bisa dimanfaatkan untuk veri­fikasi, apakah betul data bersumber dari Dukcapil. NNM

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 23 Juli 2023 dengan judul "Jangan Anggap Enteng Dugaan Bocornya 337 Juta Data Penduduk, Pratama Persadha: Ini Ancaman Serius Bagi Masyarakat Dan Negara"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.