Dark/Light Mode

Dukungan Artis Ke Capres Apakah Bisa Kerek Suara?

Dedi Kurnia Syah: Selebriti Tak Punya Pengaruh Elektoral

Rabu, 31 Januari 2024 06:30 WIB
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilihan Presiden (Pilpres) tak hanya men­jadi persaingan politisi saja, melainkan juga para band dengan jumlah fans yang banyak.

Tercatat, masing-masing pasangan calon (Paslon) sudah dapat dukungan dari band legend Tanah Air.

Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, secara resmi menerima dukungan dari legen­da dangdut Indonesia, sekaligus pentolan So­neta Grup, Rhoma Irama. Deklarasi dukungan Rhoma Irama disampaikan usai agenda Desak dan Slepet AMIN di Hall A, JI-Expo Kemay­oran, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Baca juga : Dedi Kurnia Syah: Tak Ada Larangan Rangkap Konsultan

Rhoma Irama memiliki jumlah fans yang banyak. Itu terlihat dalam konser-konsernya. Dia memiliki fansbase bernama Fans of Rhoma and Soneta (Forsa).

Kemudian, Capres-Cawapres nomor urut 2, didukung kader Partai Gerindra yang juga pentolan Band Dewa-19, Ahmad Dhani. Dalam jumpa pers di Surabaya, Jawa Timur, Desember lalu, Dhani mengumumkan, mayo­ritas personel Dewa-19 sepakat mendukung Prabowo-Gibran.

Capres-Cawapres nomor urut 3, mendapat dukungan dari band Slank. Slank merilis lagu “Salam M3tal”, setelah mendeklarasikan diri mendukung Ganjar-Mahfud. Slank pun sudah ikut acara kampanye Ganjar-Mahfud.

Baca juga : Dukungan Perangkat Desa Ke Capres-Cawapres Berpotensi Pada Pelanggaran Pemilu

Lantas, apakah dukungan dari band-band itu otomatis diikuti para fansnya? Mampukah menambah elektabilitas Paslon? Ataukah fans hanya menikmati musik idola mereka, tanpa ikut pilihan politiknya?

Founder Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai­KOPI), Hendri Satrio menilai, dukungan dari band legendaris, punya pengaruh bagi para Paslon.

Untuk itu, dia menyarakan agar para Paslon lebih sering berkegiatan bersama band atau selebriti yang mendukungnya.

Baca juga : Kadin: UU Cipta Kerja Sudah Berimbang, Berpihak Pada Pengusaha Dan Pekerja

Namun, menurut Direktur Eksekutif Indo­nesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, dukungan dari band atau selebriti, tidak punya pengaruh elektabilitas. Menurut dia, dalam konteks ini, selebriti hanya untuk kepentingan kampanye.

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Dedi Kurnia Syah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.