Dark/Light Mode

Berdasarkan Quick Count, PPP Terancam Tak Lolos Ke Senayan

Rio Prayogo: Akibat Ganti Ketum Di Tengah Jalan

Minggu, 18 Februari 2024 07:40 WIB
Rio Prayogo, Direktur Eksekutif PRC. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Rio Prayogo, Direktur Eksekutif PRC. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 2024 telah selesai. Ada beberapa partai yang melenggang ke Senayan. Ada juga yang gagal ke DPR, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei.

Mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 7/2017 tentang Pemilihan Umum, dalam Pasal 414 ayat 1 disebutkan, ambang batas parlemen (parliamentary threshold), paling rendah 4 persen dari jumlah suara sah secara nasional, untuk diikutkan dalam penentuan kursi anggota DPR.

Mengutip data dari Litbang Kompas, ada beberapa partai yang diprediksi gagal ke DPR. Partai tersebut adalah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3.91 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2.83 persen, dan Partai Persatuan Indonesia 1.36 persen.

Baca juga : Innalillahi, Petugas KPPS Meninggal Bertambah Lagi

Sedangkan tujuh parpol lainnya, hanya meraih suara di bawah 1 persen, antara lain Partai Gelombang Rakyat Indonesia 0.83 persen, Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0.82 persen, Partai Buruh 0.68 persen, Partai Ummat 0.48 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0.38 persen, Partai Garda Perubahan Indonesia 0.28 persen dan Partai Kebangkitan Nusantara 0.22 persen.

Sama dengan Litbang Kompas, lembaga survei Indikator, Politica Research and Consulting (PRC), Voxpol Center, Poltracking juga merilis hitung cepat dan mencatat ada 10 parpol yang terancam tak lolos ke DPR.

Direktur eksekutif PRC, Rio Prayogo membeberkan beberapa faktor kenapa PPP terancam gagal masuk parlemen. Pertama adalah positioning partai. Kemarin itu, PPP berada di kubu Capres Ganjar Pranowo, sehingga tidak mendapatkan efek ekor jas. Itu yang paling terlihat.

Baca juga : Layanan Bisnis BTN Bakal Makin Kinclong

"Yang kedua adalah proses pergantian Ketua Umum di tengah jalan. Hal itu membuat konsolidasi PPP tidak maksimal, tidak masif dan tidak solid. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka juga harus menentukan daftar caleg," katanya.

Namun, Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP Fernita meyakini, PPP lolos ke DPR. Kata dia, hasil quick count ada margin error-nya. 

"Nah, margin errornya 1 sampai berapa persen. Jika di quick count suara PPP itu 3,6 atau 3,7 persen, berarti suara real PPP itu kan sudah menjadi 4,7 persen," sebutnya. 

Baca juga : Investasi Bakal Deras Masuk Ke Indonesia

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Rio Prayogo terkait PPP yang terancam tidak masuk DPR. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.