Dark/Light Mode

Lonjakan Suara PSI Pada Sirekap Dicurigai Tak Wajar

Muhammad Romahurmuziy: Muncul Keanehan Seperti Diungkap Para Surveyor

Senin, 4 Maret 2024 07:40 WIB
Muhammad Romahurmuziy, Ketua Majelis Pertimbangan PPP. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Muhammad Romahurmuziy, Ketua Majelis Pertimbangan PPP. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) versi perhitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Sistem Rekapitulasi (Sirekap) membuat heboh. Pasalnya, suara PSI naik signifikan dalam waktu singkat. 

Dilihat Rakyat Merdeka dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu malam (3/3/2024), data real count Pileg DPR tersebut, berasal dari 541.908 TPS, atau 65,83 persen dari total 823.236 TPS se-Indonesia. 

Berdasarkan data 65,83 persen yang diperbarui pada pukul 20.07:13 WIB, Minggu (3/3), PSI memperoleh 3,13 persen, atau setara dengan 2.403.490 suara. Padahal, pada beberapa hari sebelumnya, suara PSI masih di bawah tiga persen. 

Baca juga : Pengajuan Hak Angket Segera Ke Tahap Final

Menurut Komisioner KPU Idham Holik, pihaknya berpatokan pada hasil formulir C sebagai data. Menurut dia, siapa pun bisa berkomentar di dalam negara demokrasi. Namun, komentar yang baik, dilandasi fakta atau data. 

"Sirekap adalah data yang dipublikasikan. Di Sirekap itu, selalu disematkan foto formulir C hasil plano," kata Idham di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024).

Idham meminta publik tak hanya membaca angka numerik di Sirekap, ia mengajak semua pihak untuk perhatikan formulir C yang diunggah dalam website. Jika ada data yang tidak sinkron, katanya, maka pihak terkait akan memverifikasi ulang.

Baca juga : Diluncurkan, Biskita Trans Bekasi

Menurutnya, kalau data perolehan suara peserta Pemilu di Sirekap tidak sinkron dengan data perolehan suara yang ada di foto formulir model C hasil plano, maka itu akan disesuaikan dengan foto formulir model C hasil plano, dan dalam hasil rekapitulasi secara berjenjang.

"Hal tersebut diakurasi, pelaksanaan rekapitulasi perolehan suara peserta Pemilu di tingkat PPK atau tingkat kecamatan, dengan cara membuka satu per satu formulir model c hasil plano, dan itu disaksikan para saksi dan diawasi pengawas Pemilu kecamatan," sambungnya.

Salah satu pihak yang menyoalkan hal ini, adalah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy. Dia menilai, tidak masuk akal perubahan suara PSI tersebut. Politisi yang akrab disapa Rommy ini, mengaku akan menjadikan hal ini sebagai bahan hak angket (penyelidikan) di DPR. 

Baca juga : Ada Upaya Singkirkan PPP?

Sementara itu, Ketua DPP PSI, Ariyo Bimmo meminta masyarakat tenang menunggu hasil akhir dari KPU, terkait lonjakan suara partainya yang dianggap tak wajar. Menurutnya, saat ini rekapitulasi suara masih berlangsung.

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Romahurmuziy.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.