Dark/Light Mode

PLN Bina Masyarakat Olah Sampah Jadi Energi Alternatif

Rabu, 17 November 2021 13:20 WIB
PLN memiliki 100 mitra binaan dan 12 desa binaan yang berhasil membantu pemerintah mengatasi masalah sampah. (Dok. PLN)
PLN memiliki 100 mitra binaan dan 12 desa binaan yang berhasil membantu pemerintah mengatasi masalah sampah. (Dok. PLN)

 Sebelumnya 
Pengelolaan sampah melalui program TJSL ini, salah satunya sudah berjalan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

PLN memiliki program yang memberdayakan masyarakat setempat mulai dari pemilahan sampah hingga mengolahnya menjadi pelet untuk tambahan bahan baku co-firing di PLTU.

Selain bisa mengelola sampah sehingga lingkungan masyarakat menjadi lebih bersih.

"Pengelolaan sampah menjadi pelet ini juga bahkan bisa meningkatkan perekonomian warga karena produksi pelet dari sampah kami serap menjadi bahan tambahan dalam proses _co-firing,_" kata Leiden.

Baca juga : Dukung Minat Baca Masyarakat, Cabaca Tawarkan Buku Digital

Tak hanya di NTB, PLN saat ini telah menjalankan program co-firing di 20 PLTU yang tersebar di sejumlah lokasi, dengan konsumsi biomassa sebesar 149,466 ton.

Dari co-firing ini, realisasi produksi listriknya mencapai 139,5 gigawatthour (GWh) pada september 2021. Targetnya, pada 2025, ada 52 PLTU yang akan menggunakan co-firing ini dengan proyeksi produksi listrik mencapai 10.601 GWh.

Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku pelet untuk co-firing, PLN mengembangkan beberapa sumber biomassa seperti dari hutan tanaman energi sebesar 8 juta ton dan pelet sampah sebesar 1 juta ton.

Langkah ini juga sejalan dengan target Pemerintah dalam pengurangan emisi untuk mencapai net zero carbon.

Baca juga : Pertamina Pastikan Masyarakat Sekitar Kilang Cilacap Dalam Kondisi Aman

Dengan teknik co-firing di PLTU ini, 12 juta ton emisi bisa berkurang.

"PLN bekerja sama dengan BUMN, BUMD dan kelompok masyarakat untuk memenuhi kebutuhan biomassa. Hal ini diharapkan dapat memberdayakan dan menggerakan roda ekonomi masyarakat," ujar Leiden.

Selain itu, lanjut Leiden, PLN juga punya program bersama KLHK untuk mengatasi sampah di bantaran sungai Ciliwung.

Dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah, sampah di sekitaran bantaran sungai Ciliwung bisa diolah menjadi brisket dan bakan baku kompor.

Baca juga : Popok Baby Happy Edukasi Masyarakat Cegah Ruam Bagi Si Kecil

Langkah ini selain menjadi tanggung jawab keberlangsungan TJSL dalam melaksanakan nilai SDG's juga bisa bermanfaat bagi PLN sendiri dalam pemenuhan bahan baku co-firing.

"Di satu sisi, masyarakat juga jadi lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan menjadikan sampah sebagai modal perekonomian," ujar Leiden. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.