Dark/Light Mode

Penumpang Diramal Melonjak Di Libur Nataru

Angkasa Pura Dan KAI Kompak Perketat Prokes

Minggu, 26 Desember 2021 06:40 WIB
Ilustrasi. Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta. (Foto: Antara).
Ilustrasi. Penumpang antre untuk memasuki area peron di memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan Covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah tersebut diharapkan bisa menghalau ancaman gelombang ketiga pandemi Corona di Tanah Air.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Pusat, Djoko Setijowarno mengungkapkan, hasil survei Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang (Balai Penelitian dan Pengembangan) Per­hubungan mencatat ada sebanyak 11 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan antar kota di akhir tahun ini. Di mana moda angkutan yang paling banyak dipilih yakni sepeda motor 28,5 persen atau sebanyak 3,1 juta orang. Disusul, mobil pribadi 23,3 persen atau 2,5 juta orang, bus 13,2 persen atau 1,4 juta orang, pesawat 9,8 persen atau 1,1 juta orang dan kereta api 9,7 persen atau 1 juta orang.

Ia mengingatkan aktivitas transportasi yang tidak sehat akan men­dorong terjadinya penularan Coro­na. Apalagi, sudah ditemukannya beberapa kasus pasien terjangkit varian Omicron di Indonesia.

Baca juga : Menag: Selamat Natal, Mari Bergerak Perkuat Persaudaraan

“Mewaspadai virus Omicron itu penting. Namun tidak perlu panik sehingga tidak harus menghentikan aktivitas bertransportasi,” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pasalnya, bila aktivitas transportasi terhenti maka turut ber­dampak pada aktivitas ekonomi yang akan menurun. Untuk itu maka peningkatan perjalanan selama Nataru harus didukung kebijakan yang ketat.

“Yang perlu menjadi perhatian yakni puncaknya orang-orang bepergian, khususnya sebelum H-7 dan satu hari setelah Tahun Baru,” tegasnya.

Baca juga : Jelang Perayaan Nataru, Kemenag Ingatkan Kerukunan Beragama Dan Menjaga Prokes

Ia meminta, pengawasan ketat tidak hanya dilakukan di transportasi penerbangan ataupun kereta, tetapi juga di terminal, pelabuhan, dan penyeberangan.Termasuk pemberlakuan tes antigen bagi penumpang bus. Be­gitu juga bagi masyarakat yang belum vaksin, dapat dilakukan di tempat keberangkatan.

“Karena biasanya pergerakan orang akan semakin bertambah ketika terjadi pelonggaran kebi­jakan,” sebutnya.

Vice Corporate (VP) Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan, setelah ditemukan kasus varian Omicron di Tanah Air, pihaknya meningkatkan kepatuhan dan ketaatan prosedur prokes (proto­kol kesehatan) di semua bandara kelolaannya.

Baca juga : Kemenhub Siapkan Fasilitas Vaksinasi Dan Tes Antigen Di Simpul-simpul Transportasi

“Ke-15 bandara yang saat ini beroperasi tentunya merapatkan kordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), Dinas Kesehatan Daerah, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI, Polri dan instansi lainnya,” jelas Hendy kepada Rakyat Merdeka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.