Dark/Light Mode

Harga LPG Non Subsidi Naik

Awas, Konsumennya Pindah Ke Gas Melon

Selasa, 28 Desember 2021 06:40 WIB
Ilustrasi foto Bright Gas. (Foto: dok Pertamina).
Ilustrasi foto Bright Gas. (Foto: dok Pertamina).

 Sebelumnya 
Menurut dia, Pertamina menyesuaikan harga LPG non-subsidi untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.

Pada November 2021, harga LPG dunia mencapai titik tertinggi, yaitu 847 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton. Ini menjadi harga tertinggi sejak tahun 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.

Baca juga : Tren Merger Operator Telko Positif Buat Konsumen Dan Pemerintah

Menurut Irto, penyesuaian harga dilakukan dalam rentang yang sudah cukup lama. Kenaikan harga elpiji terakhir dilakukan Pertamina pada 2017.

Dengan kenaikan ini, beberapa pangkalan gas di wilayah DKI Jakarta mulai menjual LPG 12 kg dengan harga baru di kisaran Rp 163.000 sampai Rp 165.000 per tabung. Semula harga LPG 12 kg rata-rata dibanderol Rp 155.000 per tabung.

Baca juga : Banser Bakal Tindak Tegas Demo Pecah Belah NU

Sedangkan untuk gas tabung 5,5 kg dibanderol Rp 75.000 sampai Rp 78.00p per kg. Sebelumnya, LPG 5,5 Kg hanya dibanderol Rp 68.500 per tabung.

Meski demikian, Irto memastikan, harga LPG Pertamina masih kompetitif, yakni sekitar Rp 11.500 kg per 3 November. Angka ini lebih rendah dibandingkan Vietnam sekitar Rp 23.000 per kg, Filipina sekitar Rp 26.000 per kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kg.

Baca juga : Persib Keok Lagi, Ini Komentar Pelatih Alberts

“Untuk Malaysia dan Thailand, harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari Pemerintah masing-masing,” ucap Irto. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.