Dark/Light Mode

Reciki, Startup Pengelola Sampah Mitra AQUA Dapat Suntikan Dana CCOF

Sabtu, 15 Januari 2022 11:22 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) saat berkunjung ke Reciki, Startup Pengelola Sampah Mitra AQUA. (Foto: AQUA)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) saat berkunjung ke Reciki, Startup Pengelola Sampah Mitra AQUA. (Foto: AQUA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) mendanai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memerangi polusi plastik di laut dan perubahan iklim. Perusahaan manajemen investasi yang berbasis di Singapura itu menjalankankannya dengan memajukan ekonomi sirkular.

Salah satu yang didanai adalah Reciki Solusi Indonesia (Reciki), salah satu perusahaan pengelolaan sampah swasta terkemuka di Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada 2019 itu menjadi solusi homegrown atau buatan lokal terhadap pengelolaan sampah yang memenuhi kebutuhan spesifik kota-kota di Indonesia. Perusahaan ini punya ambisi untuk mencapai zero- waste-to-landfill melalui fasilitas pemulihan material atau material recovery facilities (MRF) terdepan.

Kenapa Reciki yang dipilih? Pendiri dan CEO Circulate Capital Rob Kaplan memberi penjelasan. "Kami percaya Reciki akan memberikan dampak nyata dan membantu Indonesia mencapai ambisi kepemimpinan dalam pencegahan polusi plastik," ungkap Rob, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (15/1).

Baca juga : Bank Allo Dapat Suntikan Dana Segar Rp 6 T

Reciki diketahui memilah sampah yang berasal dari rumah tangga dan kawasan komersial. Serta memulihkan bahan yang dapat didaur ulang, termasuk plastik bekas minuman kemasan gelas, botol dan  plastik lain untuk dikembalikan ke dalam mata rantai daur ulang.

Keberhasilan Reciki dibangun atas kemampuannya dalam menyesuaikan dengan kebutuhan setiap kota dan memungkinkan tingkat pemulihan yang lebih tinggi. Capain itu tak lepas dari dukungan mitra pionirnya, Danone AQUA. Reciki saat ini mengoperasikan dua MRF di Lamongan, Jawa Timur, dan Badung, Bali.

Dalam mengatasi inefisiensi dan terbatasnya kapasitas di tempat pembuangan akhir (TPA) di banyak kota-kota Indonesia, Reciki menawarkan model bisnis pengelolaan sampah yang berpotensi dapat meningkatkan jumlah sampah terdaur ulang secara signifikan.

Baca juga : Aplikasi ONe Mobile, Mampu Mengelola dan Menumbuhkan Uang

Selain itu, model bisnis Reciki secara unik juga scalable karena Reciki tidak mengadopsi model yang sama persis untuk direplika di kota-kota di Indonesia yang mana kebutuhannya tentu tidak sama. Dalam mengembangkan solusi penyortiran dan distribusi, Reciki menyesuaikan pendekatannya di setiap kota dengan mempertimbangkan aspek karakterisasi sampah, infrastruktur yang ada, profil rumah tangga, dan sebagainya.

Melalui investasi yang dilakukan oleh CCOF, Reciki berencana untuk menambah fasilitasnya di seluruh Indonesia, dengan ambisi untuk memproses lebih dari 1.000 ton sampah per hari. Hal ini akan mereplikasi efisiensi sistem Reciki dalam memproses setidaknya enam kali lebih banyak sampah dibandingkan layanan serupa yang tersedia di pasar pada tahun 2020.

Selain itu, ekspansi Reciki diharapkan dapat menciptakan lebih dari 400 lapangan kerja yang aman, stabil, dan bermartabat di sektor formal dan membuka jalan untuk formalisasi pekerja sektor informal di industri pengelolaan sampah. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.