Dark/Light Mode

Dapat KUR, Sektor Pertanian Aceh Hidup Lagi

Sabtu, 29 Januari 2022 14:32 WIB
Tim Kantor Staf Presiden saat melakukan Verifikasi Lapangan (Verlap) penyaluran KUR, dan bertemu Syaifuddin (Baju Batik) di desa Boote Shook Kota Sabang Aceh, Sabtu (29/1). (Foto: KSP)
Tim Kantor Staf Presiden saat melakukan Verifikasi Lapangan (Verlap) penyaluran KUR, dan bertemu Syaifuddin (Baju Batik) di desa Boote Shook Kota Sabang Aceh, Sabtu (29/1). (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor pertanian di Desa Batee Shook Kota Sabang Aceh mulai menggeliat kembali, setelah sebelumnya petani berhenti bercocok tanam akibat kesulitan biaya untuk membeli bibit, pupuk, dan ongkos buruh. Salah satunya dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Saifuddin salah satu petani di Desa Batee Shook menceritakan, masa pandemi Covid-19 benar-benar memukul sektor pertanian. Kondisi itu yang akhirnya membuat dirinya dan beberapa petani lain mengajukan KUR.

"Selama pandemi ini sulit untuk kami meneruskan kegiatan sehari-hari. Karena itu, kami berkomunikasi dengan pihak Bank Syariah Indonesia untuk mencari solusi," tutur Saifuddin pada tim Kantor Staf Presiden, Sabtu (29/1). 

Baca juga : Kampanye 2.2, Shopee Ajak Pelanggan Pahami Self Love

Sebagai informasi, tim Kantor Staf Presiden  melakukan verifikasi lapangan (Verlap) penyaluran KUR di Kota Sabang Aceh. Satu diantaranya, penyaluran KUR pada petani dan nelayan di desa Batee Shook. 

Saifuddin yang juga ketua kelompok tani di Desa Batee Shook ini mengakui, program KUR membuat aktivitas petani bergerak kembali. Ia mencotohkan dirinya, yang akhirnya bisa kembali tanam beberapa komoditas pertanian. 

"Begitu KUR cair saya bisa beli bibit dan tanam cabai, bawang, serta kacang panjang. Alhamdulillah kemarin sudah panen juga," ungkap Syaifuddin dengan senyum. 

Baca juga : Resmi, RI - Singapura Sepakati Perjanjian Ekstradisi

Sayangnya, lanjut dia, masih banyak anggota kelompok tani yang belum paham tentang program KUR 

Menanggapi hal itu, Deputi III KSP, Panutan Sulendrakusuma meminta, agar sosialisasi dan literasi soal KUR lebih gencar. "Ini perlu kordinasi antara dinas provinsi/kabupaten dengan pihak perbankan. Sehingga penyaluran program KUR dapat menjadi manfaat bagi seluruh masyarakat Provinsi Aceh," kata Panutan. 

Seperti diketahui, KUR merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM berupa kebijakan pemberian subsidi bunga kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak. Pembiayaan KUR sampai dengan nilai Rp 100 juta tidak dipersyarakatkan agunan tambahan.

Baca juga : Pengamat: Harga Pertalite dan Pertamax Perlu Disesuaikan

Di provinsi Aceh, realisasi penyaluran KUR 2021 mencapai Rp 1,6 triliun dengan jumlah penerima sebesar 30.943 pelaku usaha. Jumlah ini melebihi target yang diberikan yaitu Rp1,4 triliun. Pada 2022, target penyaluran KUR ditingkatkan menjadi Rp 2,4 triliun. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.