Dark/Light Mode

Agar Turis Nggak Bete Saat Karantina

ITDC Siapin Kawasan Bebas Buat Keluyuran

Minggu, 6 Maret 2022 09:00 WIB
Sebanyak 28 wisatawan mancanegara asal Singapura perdana berkunjung ke Pulau Batam untuk berwisata melalui skema gelembung perjalanan (travel bubble) yang telah dibuka pada 24 Januari 2022 lalu. (ANTARA FOTO/Bagjana/Lmo/rwa).
Sebanyak 28 wisatawan mancanegara asal Singapura perdana berkunjung ke Pulau Batam untuk berwisata melalui skema gelembung perjalanan (travel bubble) yang telah dibuka pada 24 Januari 2022 lalu. (ANTARA FOTO/Bagjana/Lmo/rwa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mulai memperbanyak jumlah hotel karantina dengan sistem bubble. Langkah ini diyakini manjur mengerek kunjungan turis asing ke Tanah Air.

PADA sistem karantina bubble, pihak hotel menyediakan beragam fasilitas dan layanan yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan wisawatan mancanegara (wisman). Mereka tetap bisa beraktifitas maupun keluyuran seperti pengunjung non karantina, namun areanya dibatasi pada kawasan khusus yang disediakan pihak hotel.

Baca juga : Garap Eks Anggota DPRD Imam Kambali, KPK Dalami Suap Proyek Buat Pejabat Tulungagung

Layanan ini diharapkan membuat turis tidak bete alias bosan saat karantina. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sudah menyiapkan Karantina Khusus itu di lima hotel pengelolaannya di kawasan The Nusa Dua, Bali. Yakni, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Grand Hyatt Bali, Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Melia Bali, dan St. Regis Bali.

Vice President (VP) Corporate Secretary ITDC I Made A Dwiatmika mengatakan, penerapan sistem bubble tersebut sesuai dengan program Bali Warm Up Vacation yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak awal Februari 2022. Ia optimistis, program ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisman ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia.

Baca juga : Lutfi Siapin Kebijakan Sikapi Kisruh Kedelai

Khususnya Pulau Dewata sehingga diharapkan bisa membangkitkan kembali perekonomian di dalam negeri. Terutama di sektor pariwisata. “Kami sudah siapkan bubble area. Ada lima hotel yang sudah siap, baik dari segi fasilitas ataupun layanannya,” ujar Made, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia memastikan, terpilihnya hotel-hotel tersebut berdasarkan assessment tim Kemenparekraf dan sesuai kewenangan dari Satuan Tugas Covid-19. Sistem bubble ini bertujuan untuk membatasi interaksi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan orang di luar gelembung (kelompok), guna mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga : Rusia Tarik Pasukan Dari Perbatasan Ukraina

Dengan sistem bubble ini, jelas Made, para PPLN tetap dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang berada di area khusus hotel seperti akses ke kolam renang, mini gym, dining area, daily fun activities, pantai, dua kali tes PCR (Polymerase Chain Reaction), asuransi, one way airport transfer,makan dan all in. “Ada benefit yang akan didapat selama masa karantina. Jadi, mereka seperti pemanasan liburan di Bali, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.