Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Meski kerap dipandang sebelah mata, keberadaan Bank Wakaf Mikro (BWM) cukup ampuh menangkal jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal dan rentenir di masyarakat.
Hal tersebut bisa dilihat dari pembiayaan yang dilakukan BWM sejak 2017 hingga 24 Maret 2022. Jumlah pembiayaan telah disalurkan 62 BWM di seluruh Indonesia mencapai Rp 87,5 miliar kepada 55.266 nasabah. Sementara outstanding lembaga yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu mencapai Rp 12,85 miliar kepada 12.809 nasabah.
Baca juga : Bamsoet Dukung Pembangunan Jembatan Batam-Bintan
“Cita-citanya sampai 2024, jumlah BMW bisa mencapai 1.000 unit. Tahun ini diharapkan bisa berdiri lagi 100 BWM. Tapi ini kembali lagi tergantung dari dana donatur,” kata Ketua Satuan Tugas Keuangan Syariah dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) OJK Ahmad Buchori dalam pelatihan dan media gathering Media Massa Nasional OJK, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (25/3).
Untuk diketahui, selama ini modal pendirian BWM berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didukung Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah (pemda). Dana-dana tersebut lalu diserahkan secara hibah melalui LAZ (Lembaga Amil Zakat).
Baca juga : Prabowo Sungguh Tidak Tertandingi
Dengan fakta itu, sambung Ahmad, OJK mengajak BUMN unuk terus ikut membangun BWM melalui dana CSR perusahaan. Apalagi, saat ini banyak pondok pesantren (ponpes) mengajukan permohonan ingin mendirikan BWM.
“Doakan setelah Lebaran, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan mengundang BWM dan mengajak calon donatur untuk merealisasikan BWM,” tutur Ahmad.
Baca juga : Tenang, Akan Ada Investor Baru
Dia melanjutkan, saat ini BWM telah mengembangkan klaster usaha untuk penguatan bisnis nasabah. Di antaranya, klaster usaha perajin batik BWM Almuna Berkah Mandiri di Yogyakarta dan BWM Imam Syuhodo di Sukoharjo, klaster peternakan domba dan kambing di BWM Amanah Makmur Sejahtera di Kediri, BWM Pesantren Hidayatulloh di Trenggalek, BWM Al Falah di Jember, dan BWM Ponpes Futuhiyyah di Demak.
Ahmad mengatakan, akan ada pengembangan klaster pertanian untuk diujicoba di BWM ATQIA di Nusa Tenggara Barat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya