Dark/Light Mode

Baru Mendarat Dari Jenewa

Menteri Hanif Ngaku Belum Tahu Soal PHK Karyawan Giant

Selasa, 25 Juni 2019 05:42 WIB
Menaker Hanif Dhakiri
Menaker Hanif Dhakiri

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri ritel diujung tanduk. Supermarket Giant bakal menutup 6 gerainya di Jakarta dan Bekasi. Imbasnya, karyawan yang bekerja di semua gerai tersebut bakal dirumahkan atau kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Namun, Kemenakertrans belum mendapat laporan rinci soal adanya gelombang PHK dari penutupan Giant tersebut.Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan akan mengecek informasi itu. 

Baca juga : Menteri Rini Nggak Mau BUMN Ketinggalan Zaman

Menteri dari PKB ini mengaku, belum mendapatkan laporan mengenai adanya gelombang PHK karyawan Giant. Dirinya, memastikan akan mengecek mengenai kabar tersebut.“Saya belum cek karena saya baru datang (dari Jenewa). Jadi ini belum (dapat laporan),” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa PHK menjadi hal yang tak bisa dihindarkan seiring dengan masifnya perkembangan teknologi. Fenomena ini menggerus kesempatan kerja yang ada. 

Baca juga : Partai Cak Imin Kemaruk

“Perkembangan teknologi informasi yang begitu masif pasti akan berdampak kepada pengurangan kesempatan kerja sejumlah sektor,” katanya usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, kemarin. 

Namun, kata Hanif, di sisi lain perkembangan teknologi juga membuka kesempatan lagi para pekerja di masa depan. Untuk itu, orang yang datang dan pergi dalam sebuah pekerjaan adalah hal biasa. Asal si karyawan PHK punya kemampuan baik, dia bisa masuk ke berbagai kesempatan kerja yang baru. 

Baca juga : Menteri Enggar Pede Stok Sembako Lebaran Aman

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, bisnis online bukanlah penyebab utama tutupnya enam gerai Giant. “Itu bukan alasan yang dominan,” ujarnya. 

Menurutnya, bila benar bisnis online berpengaruh signifikan seharusnya pemain retail sejenis juga akan menutup gerai-gerai mereka. Namun, kenyataannya tidak. Tutum menduga penyebab utama penutupan gerai Giant karena perusahaan melakukan efisiensi terhadap induk perusahaan. “Gerai yang dianggap tidak menjanjikan, itu yang mereka tutup,” ungkapnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.