Dark/Light Mode

Guyur Hutama Karya Dan Waskita Rp 39 T

Gelontoran Modal Ala INA Sehatkan Keuangan BUMN

Rabu, 20 April 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan PT Hutama Karya/HK (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, mendapat penilaian positif dari banyak kalangan. Skema kerja sama bukan dalam bentuk kuncuran utang itu, diyakini membantu menguatkan keuangan kedua perusahaan pelat merah tersebut.

Dalam kerja sama disepakati ada lima ruas jalan tol, baik di Jalan Tol Trans (JTT) Sumatera dan JTT Jawa yang meraih total investasi sebesar 2,72 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara Rp 39 triliun melalui INA.

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kerja sama investasi tersebut. Ini artinya, Indonesia telah memiliki terobosan dalam skema pembiayaan investasi jalan tol dengan hadirnya INA.

Baca juga : Jokowi: Saya Sangat Senang, Telurnya Pecah

Sesuai mandat, INA berperan menarik investor domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.

Erick menuturkan, tingkat utang negara-negara di Asia Tenggara sangat tinggi. Misalnya Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 67 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara Indonesia, berada di angka 47 persen dari PDB, dan diprediksi tumbuh hingga 53 persen.

“Terkadang semua ketakutan dengan utang. Kalau utang produktif itu sebenarnya baik, tetapi tidak boleh jor-joran. Yang tidak boleh itu kalau utang untuk koruptif,” ujar Menteri Eick dalam seminar Membangun Aglomerasi Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) Jilid II bertajuk “Komitmen Dulur Kito untuk Konektivitas Sumbagsel”, di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (16/4).

Baca juga : Flip Gelar Kelas Kelola Keuangan Bagi Nelayan

Ketakutan itu menjadi dasar bagi INA dan sejumlah Kementerian untuk mengubah cara pandang pembiayaan, khususnya di sektor jalan tol. Yakni dengan tidak lagi bersandar kepada utang, melainkan investasi.

Cara ini, lanjut Erick, merupakan upaya Pemerintah dalam menekan tingkat utang. Sekaligus turut menjaga kesehatan keuangan Hutama Karya dan Waskita Karya.

Dengan adanya pembiayaan tersebut, bos Mahaka Group ini berharap, kedua BUMN bisa meneruskan program pembangunan jalan tol lain, baik di Sumatera maupun di Jawa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.